Bos Pertamina Buka Suara Respons 2 Skema Baru Subsidi BBM

Andi Hidayat - detikFinance
Selasa, 03 Des 2024 20:41 WIB
Rapat kerja Direksi Pertamina dengan Komisi VI DPR.Foto: Anisa Indraini/detikcom
Jakarta -

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri buka suara merespon skema baru subsidi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Menurut Simon, Pertamina menjadi bagian dari tim satuan tugas (satgas) yang dipimpin Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk menyiapkan skema BBM subsidi tepat sasaran.

Simon mengatakan Pertamina telah menyiapkan data penerima subsidi BBM. Sementara untuk penanggung jawab pendataan adalah Badan Pusat Statistik (BPS).

"Untuk subsidi tepat sasaran, memang Pertamina juga menjadi bagian dari tim satgas yang dipimpin oleh Kementerian ESDM untuk menyiapkan segala aturan atau opsi yang akan kita ambil untuk subsidi tepat sasaran," kata Simon dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (3/12/2024).

Simon menyebut pembaruan data dilakukan agar dapat menggambarkan kondisi penerima manfaat subsidi BBM. Di sisi lain, Pertamina menunggu arahan pemerintah soal skema BBM subsidi tersebut.

"Untuk itu kami juga menunggu arahan terbaru. Apabila sudah ada yang diputuskan dan tentunya segala hal yang akan diambil akan melewati proses diskusi dan lintas kementerian tentunya untuk mencari solusi mana yang paling baik," jelasnya.

Salah satunya mendorong untuk segera merevisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan menambahkan pencatatan data penerima solar subsidi saat ini menyentuh 100%, berdasarkan pencatatan di sistem My Pertamina.

"Untuk BBM Subsidi untuk Solar saat ini pencatatan itu sudah 100% dan profil dari pengguna dan juga pembeli serta aktivitas di SPBU itu sudah kita dapat," paparnya.

Sistem tersebut nantinya, tutur Riva, akan digunakan untuk mendukung keputusan pemerintah melalui Perpres Nomor 191 Tahun 2024. Dengan begitu, target penerima subsidi akan lebih tepat sasaran.

"Sistem tersebut nantinya akan kita gunakan untuk mensupport keputusan pemerintah pada saat nanti Perpres 191 itu ditetapkan, siapa-siapa saja yang akan menjadi target yang akan diizinkan memperoleh produk subsidi," ungkapnya.

Sementara Pertalite, tutur Riva, peserta yang terdaftar telah mencapai 83%.

"Insyaallah untuk tahun 2024 ini seluruh pengguna gasoline Pertalite sudah bisa dicatatkan, sehingga data tersebut juga nantinya akan bisa digunakan untuk mengunci dan juga manage siapa-siapa yang dapat memperoleh produk subsidi tersebut," tutupnya.

Skema Baru Subsidi BBM

Sebelumnya diberitakan, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyatakan telah menyiapkan dua skema penyaluran subsidi BBM, yakni dengan subsidi blending atau kombinasi. Skema baru tersebut telah dilaporkannya kepada Presiden Prabowo Subianto.

Bahlil mengatakan kemungkinan akan ada dua skema subsidi BBM, yakni subsidi langsung kepada masyarakat berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan subsidi barang. Skema BLT tetap dilakukan, lanjut Bahlil, agar dapat menggairahkan daya beli masyarakat.

"Skemanya ini kemungkinan besar itu blending. Blending antara ada subsidi barang dan sebagian subsidi BLT. Kenapa ini kita lakukan? Agar di samping memang kita menggairahkan daya beli masyarakat, kita juga ingin memastikan bahwa yang menerima ini betul-betul tepat sasaran," kata Bahlil, Kamis (28/11/2024).




(hns/hns)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork