Inpex Garap Blok Masela 2025, Prabowo Minta 2 Menteri Kawal Ketat

Herdi Alif Al Hikam, Iganacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Kamis, 05 Des 2024 21:01 WIB
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Investasi & Hilirisasi Rosan Roeslani diminta Presiden Prabowo Subianto mengawal ketat proyek gas Masela..Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Petinggi perusahaan asal Jepang yang tergabung dalam Japan Indonesia Association (Japinda) bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (5/12/2024)

Salah satunya perwakilan dari perusahaan minyak dan gas (migas), Inpex.

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani usai mendampingi Prabowo dalam pertemuan, menyampaikan Inpex segera menggarap proyek ladang gas bumi Blok Masela, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku.

"Program dari Inpex, Masela, yang harapannya juga ingin segera berjalan direncanakan mulai berjalan pada tahun depan. Tadi disampaikan dan kami harapkan selesai beberapa tahun ke depannya," kata Rosan usai pertemuan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (5/12/2024).

Selain itu, menurut Rosan, Blok Masela ini bisa berproduksi pada 2030 mendatang. Untuk itu ia bersama Menteri Koordinator Bidang Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto diminta untuk mengawal ketat pengembangan proyek ini.

"Tadi juga disampaikan kita akan mengawal dalam waktu ini, tadi diberitahukan langsung baik ke saya maupun ke Pak Menko untuk mengawal langsung untuk tantangan-tantangan yang ada bisa kita selesaikan dengan cepat," terang Rosan.

Secara terpisah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan proyek pengembangan blok Masela ini akan menelan biaya investasi mendekati US$ 21 miliar atau setara dengan Rp 333,1 triliun (kurs Rp 15.862/dolar AS).

Dalam hal ini menurutnya pihak Inpex sudah menyelesaikan seluruh dokumen perencanaan proyek alias front end engineering design. Sehingga rencana pengembangan blok Masela itu dapat dieksekusi dalam waktu dekat.

"Terkait dengan proyek oleh Inpex, rencana proyek Masela, karena proyek Masela itu investasinya bisa mendekati US$ 21 miliar dolar dan tahap yang sekarang dicapai adalah penyelesaian front end engineering design," terang Airlangga.

Airlangga menambahkan perencanaan atau front end engineering design yang dimaksud sudah termasuk penambahan fasilitas Carbon Capture, Utilization, dan Storage (CCUS) maupun Carbon Capture Storage (CSS) untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan.

"Tentunya beberapa hal mereka tambahkan karena sekarang untuk proyek-proyek semacam itu diperlukan untuk melengkapi dengan Carbon Capture Storage maupun CCUS. Jadi itu masuk di dalam pengembangan proyek," tegasnya.




(hns/hns)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork