PT Freeport Indonesia menjalankan proses reklamasi di kawasan Grasberg, Mimika, Papua. Grasberg merupakan salah satu tambang terbesar di dunia yang beroperasi selama 30 tahun, mulai 1990 sampai April 2020.
Menurut Grasberg Surface Mine Engineering Manager PT Freeport Indonesia Sena Indra Wiraguna, eks tambang mineral yang berada pada ketinggian 4.285 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu telah melakukan proses reklamasi seluas 570 hektare (ha) hingga 2023.
Selanjutnya pada 2024 ditargetkan reklamasi menjangkau 65 ha, kemudian 2025 seluas 25 ha, dan pada 2026 targetnya 35 ha.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah 2026, kita akan ajukan lagi reklamasi untuk 5 tahun ke depan," ujar Sena di Grasberg, Mimika, Papua, Selasa (10/12/2024).
Selain itu, Sena mengatakan, Freeport menyiapkan anggaran US$ 200 ribu/ha atau sekitar Rp 3,17 miliar (kurs 15.875/ha) untuk memperlancar proses reklamasi.
"Tambang lain setahu saya belum ada yang mau spending sebesar itu untuk reklamasi," kata Sena.
Sena menambahkan Target secara keseluruhan hingga masa kontrak Freeport berakhir pada 2041, seluas 920 ha kawasan Grasberg direklamasi.
Sebagai informasi, selama beroperasi 30 tahun, Grasberg telah menghasilkan 1,4 miliar ton batuan bijih (ore) dan 3,4 miliar ton obverburden (lapisan tanah, batuan, atau material lainnya).
Lihat juga video: Bendera Indonesia di Grasberg, Freeport Pecahkan Rekor Dunia!