PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balongan berencana akan memproduksi BBM dengan standar Euro 5. Hal ini disampaikan oleh General Manager Kilang Balongan Yulianto Triwibowo.
Pria yang akrab dipanggil Yuli mengatakan pihaknya akan mengembangkan sebuah unit proses bernama Gasoline Sulphur Hydro-Treater (GSH). Proses tersebut sebagai upaya mengurangi kandungan sulfur dalam produk gasoline tersebut.
"Jadi, ke depan, kita akan mengembangkan satu unit proses lagi yang namanya GSH, Gasoline Sulphur Hydro-Treater. Nah, produk gasoline dari RCC ini akan masuk ke unit GSH. Tujuan masuknya produk gasoline RCC ke unit GSH adalah agar sulfur yang terkandung di dalam gasoline produk RCC tadi menjadi jauh lebih rendah," kata Yuli saat berbincang dengan detik.com, di Kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Jumat (13/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia pun menyebut produknya nanti mempunyai kandungan sulfur maksimum sebesar 10 ppm. Hal ini setara dengan standar Euro 5 sehingga lebih ramah terhadap lingkungan. Dia pun menegaskan langkah ini sebagai upaya pihaknya berkontribusi dalam menjaga lingkungan.
"Ya, jadi maksimal (kandungan sulfur) 10 ppm, Itu sudah standar Euro 5. Ke depan, produk yang kita hasilkan harus ramah terhadap lingkungan," terang Yuli.
Sebelumnya, Direktur Utama KPI Taufik Aditiyawarman mengatakan kilang Balongan merupakan salah satu Kilang milik Pertamina yang mampu menghasilkan produk-produk dengan standar Euro 5. Setidaknya kilang Balongan menghasilkan BBM solar sekelas Euro 5.
"Kalau diesel, Balongan menjadi pioneer di Indonesia dalam memproduksi Diesel Euro 5 (Euro 5) dengan kandungan sulphur 10 PPM. Namun, karena kita perlunya sekarang masih Euro 4 dulu. 50 PPM kan, sehingga belum diproduksi secara massive. Bertahap akan kita lakukan," kata Taufik saat ditemui di Kantor RDMP Balikpapan PT KPI, Kalimantan Timur, dikutip dari CNBC Indonesia, dikutip Jumat (13/12/2024).
(rrd/rrd)