Pemerintah berencana membentuk holding Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Hingga saat ini, pemerintah juga menegaskan proses pembentukan holding tersebut masih terus berlanjut.
"Maju terus pantang mundur," kata Menteri UMKM Maman Abdurrahman kepada wartawan di Gedung Smesco, Jakarta, Rabu (18/12/2025).
Maman menegaskan, saat ini pihaknya masih mengkaji sektor apa saja yang masuk dalam holding UMKM. Ia menegaskan, sektor yang memiliki dampak besar terhadap masyarakat akan masuk dalam holding tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentunya ada beberapa catatan pertimbangan terkait sektor-sektor apa saja itu, tentunya pertimbangan memiliki dampak ekonomi yang besar bagi masyarakat," ungkapnya.
Selain itu, sektor UMKM yang dianggap strategis oleh pemerintah juga akan masuk dalam holding tersebut. Hingga saat ini, Maman mengaku masih memetakan sektor-sektor tersebut.
Meski tak menyebut target UMKM yang akan tergabung dalam holding, Maman mengaku ingin merangkul sebanyak-banyaknya.
Sementara saat ini, Maman menyebut ada sebanyak 60 juta UMKM berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS). Meski begitu, ia mengaku akan dilakukan kurasi mana saja yang masuk dalam holding.
"Kalau berdasarkan data BPS, kurang lebih ada 60 juta-an. Tetapi kan tentunya nanti yang masuk dalam UMKM holding akan dikurasi juga. Nanti akan dikonsolidir secara baik," tegasnya.
Lebih jauh, Maman menegaskan holding yang hendak dibentuk bertujuan untuk menciptakan rantai pasok antara UMKM dengan industri besar. Saat ini, ekosistem tersebut tengah dibuat pemerintah.
"In the middle-nya antara industri besar dan UMKM adalah UMKM holdingnya. Ini yang nanti akan menjembatani connectivity-nya," tutup Maman.
Simak juga Video: Langkah Kemendag Dorong UMKM Tembus Pasar Internasional