Turun Gunung Cek LPG 3 Kg, Bahlil Minta Pangkalan Pasok ke Pengecer Hari Ini

Turun Gunung Cek LPG 3 Kg, Bahlil Minta Pangkalan Pasok ke Pengecer Hari Ini

Ilyas Fadilah - detikFinance
Selasa, 04 Feb 2025 11:29 WIB
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia
Foto: Ilyas Fadilah
Jakarta -

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengecek langsung pangkalan LPG 3 kilogram (kg) di Jabodetabek. Dua pangkalan yang didatangi Bahlil di antaranya Pangkalan Abdu dan Pangkalan Kevin Alesandro di Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat.

Turut mendampingi Bahlil Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri, hingga Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan. Di Pangkalan LPG 3 kg Kevin, Bahlil sempat menanyakan apakah masih ada antrean pembelian atau tidak.

"Sekarang gimana masyarakat kita masih antre?" tanya Bahlil kepada pemilik pangkalan gas Kevin di Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (4/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nggak, nggak, sudah kondusif," jawab Hari Nugroho selaku pemilik Pangkalan Kevin.

Di situ Bahlil sempat mengingatkan agar LPG 3 kilogram tidak boleh dijual mahal kepada masyarakat. Dengan subsidi sekitar Rp 12.000 sampai Rp 13.000 per kg, harusnya LPG 3 kg dijual Rp 15.000 atau paling mahal Rp 19.000.

ADVERTISEMENT

"Jangan sampai rakyat mendapat harganya yang lebih mahal," ujar Bahlil.

Bahlil juga sempat menanyakan jumlah pengecer yang sebelumnya dipasok oleh Pangkalan Kevin. Hari menyebut pihaknya memiliki sekitar 20-an pengecer, namun dirinya tak lagi memasok ke pengecer karena ada aturan baru.

Bahlil lantas meminta Hari tetap memasok ke LPG 3 kg pengecer tersebut. Bahlil menyebut pengecer tersebut nantinya akan ditingkatkan menjadi sub-pangkalan.

"Mulai hari ini kasih lagi aja suplai. Tapi nanti kita, nanti Pertamina akan menjadikan sebagai sub-pangkalan. Jadi bapak pangkalan utamanya, nanti pengecer itu sub-nya dari bapak. Nah nanti kita kasih mereka IT juga supaya bisa dikontrol," terang Bahlil

Bahlil menambahkan, harga jual LPG 3 kg di Pangkalan Kevin sudah sesuai, yakni Rp 16.000 per tabung. Namun harga kerap naik di tingkat pengecer sehingga perlu dilakukan penataan.

"Iya benar, Rp 16 ribu. Makanya sekarang kita buat begini. Ada sebagian laporan harga di tingkat rakyat itu Rp 25.000 sampai ada yang Rp 30.000. Ka kasihan kan rakyat," tutup Bahlil.

(acd/acd)

Hide Ads