DPR Sebut RI Bisa Untung Jika Harga Minyak Mentah Dunia Anjlok

Outlook Ekonomi DPR

DPR Sebut RI Bisa Untung Jika Harga Minyak Mentah Dunia Anjlok

Andi Hidayat - detikFinance
Rabu, 05 Feb 2025 15:45 WIB
Wakil Ketua DPR Adies Kadir, mengungkap beberapa tantangan ekonomi global imbas kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Ini tanggapanya.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Adies Kadir/Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Adies Kadir mengatakan, Indonesia bisa hemat anggaran jika harga minyak mentah dunia anjlok. Hal itu ia ungkap menyusul inflasi dan tren menurunnya harga komoditas dunia.

Saat ini, kata Adies, harga minyak mentah yang berada di kisaran US$ 72 per barel. Sementara asumsi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025, harga minyak mentah dipatok sebesar US$ 82 per barel.

"Harga komoditi dalam tren yang menurun tidak terkecuali kemungkinan menurunnya harga minyak mentah dunia yang saat ini di kisaran US$ 72 per barel, masih di bawah asumsi APBN sebesar US$ 82 per barel," kata Adies dalam acara Outlook Ekonomi DPR dipersembahkan oleh Komisi XI DPR RI bersama detikcom dan didukung oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Pertamina (Persero), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Jakarta, Rabu (5/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di samping itu, Adies juga menyebut AS tengah berencana menambah pasokan minyak mentah imbas penetapan kebijakan darurat energi AS. Menurutnya, kebijakan tersebut diambil untuk menghindari risiko inflasi karena kenaikan produksi bahan bakar minyak (BBM).

Seandainya terjadi peningkatan tensi geopolitik maupun perang yang berdampak pada rantai pasok minyak mentah, Adies menyebut faktor ini akan meruntuhkan harga komoditas, termasuk minyak mentah dunia. Pada kondisi turunnya harga minyak dunia, ia menyebut Indonesia dapat menghemat APBN 2025.

ADVERTISEMENT

"Turunnya harga minyak mentah dunia akan memberikan keuntungan bagi APBN 2025 terutama dalam hal hemat anggaran subsidi BBM," jelasnya.

Dengan kondisi tersebut, Adies berharap besar target inflasi nasional tahun 2025 bisa berada di kisaran targetnya, yaitu 2,5% atau tergolong rendah dan aman. Ia mengatakan, asumsi APBN terkait inflasi diharapkan dapat mendukung pertumbuhan berada di kisaran 5,2%.

"Sungguh pun inflasi ternyata meningkat di atas 2,5%, hal ini masih dapat diterima sepanjang pertumbuhan ekonomi jauh berada di atas 5,2%," tutupnya.

(rrd/rrd)

Hide Ads