Bahlil Minta Produksi Minyak Diolah di Dalam Negeri, Pertamina Siap Dukung!

Bahlil Minta Produksi Minyak Diolah di Dalam Negeri, Pertamina Siap Dukung!

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 11 Feb 2025 14:45 WIB
Logo Pertamina di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta
Gedung Pertamina - Foto: Ari Saputra
Bali -

Pemerintah berencana agar seluruh minyak mentah bagian negara yang sebelumnya direncanakan untuk diekspor, diproses di kilang dalam negeri. Hal itu diperlukan untuk mendorong kemandirian energi nasional. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta agar Satuan Kerja Khusus Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), maupun PT Pertamina (Persero) untuk mengimplementasikan hal tersebut.

PT Pertamina (Persero) mengaku siap untuk melakukan hal tersebut. Menurutnya, selama ini produksi dari subholding hulu Pertamina Hulu Energi (PHE) memang diserap sepenuhnya untuk kilang di dalam negeri. Pada ujungnya hasil dari kilang akan memenuhi kebutuhan domestik.

"Pembatasan ekspor ya. Kalau kami Pertamina ya tentu menyambut baik ya. Karena selama ini produksi dari PHE pun seluruhnya memang diserap oleh kilang Pertamina. Jadi untuk memenuhi kebutuhan domestik," beber VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso ditemui di The Patra Resort, Badung, Bali, Selasa (11/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihaknya pun terbuka apabila perusahaan migas lainnya mau memberikan produksi minyaknya untuk diolah Pertamina. Sebab, pihaknya pun sedang banyak melakukan revamping atau meningkatkan kapasitas kilang-kilang yang ada di Indonesia.

"Tentu kalau misalnya memang KKKS yang lain bisa diserap oleh Pertamina ya tentu kami menyambut baik. Paralel juga dari segi kilang kami juga terus mengupgrade kilang-kilang. Mungkin nyambung juga tadi dengan peng-upgrade-an kilang, supaya kilang-kilang kami ini kan sekarang lagi di-revamping atau di-upgrade istilahnya," sebut Fadjar.

ADVERTISEMENT

"Jadi semua kilang di-upgrade supaya untuk bisa menerima segala jenis crude yang lebih fleksibel," lanjutnya.

Kementerian ESDM mencatat ekspor minyak mentah Indonesia tahun ini diperkirakan sekitar 28 juta barel. Sekitar 12-13 juta barel ditargetkan dapat dioptimalkan untuk menambah pasokan kilang minyak dalam negeri.

Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menekankan ekspor minyak mentah (crude oil) ke depan akan dioptimalisasi oleh kilang dalam negeri dengan harapan mampu meningkatkan produksi bahan bakar minyak (BBM) nasional.

Selain itu, Bahlil juga meminta minyak mentah bagian kontraktor yang tidak sesuai spesifikasi diolah dan dicampur sehingga memenuhi standar yang diperlukan untuk konsumsi kilang domestik. Menurutnya, kebijakan ini menjadi langkah penting mempercepat swasembada energi.

"Sesuai arahan Presiden Prabowo, kami telah meminta kilang-kilang dalam negeri untuk memanfaatkan semua crude, termasuk yang sebelumnya dianggap tidak memenuhi spesifikasi. Sehingga ekspor crude semakin menurun," kata Bahlil dalam keterangannya, Senin (27/1/2025) yang lalu.

(hal/kil)

Hide Ads