SKK Migas Siapkan Strategi Geber Investasi buat Genjot Produksi

SKK Migas Siapkan Strategi Geber Investasi buat Genjot Produksi

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Selasa, 11 Feb 2025 15:47 WIB
Ilustrasi sektor migas
Ilustrasi - Foto: Ilustrasi Migas (Fauzan Kamil/Infografis detikcom)
Jakarta -

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) buka-bukaan tantangan besar dalam meningkatkan produksi migas dalam negeri. Peningkatan daya tarik Investasi dipandang sebagai salah satu di antaranya.

Sekretaris SKK Migas Lucky A. Yusgiantoro mengatakan, kebutuhan energi untuk aktivitas industri maupun keseharian masyarakat RI setidaknya 50% bergantung pada migas. Sementara 40% dari kebutuhan minyak mentah RI didapatkan dari impor.

Lucky mengatakan, SKK Migas memiliki tugas besar untuk mendorong produksi migas di Tanah Air, namun ada sederet tantangan yang perlu dihadapi. Di satu sisi, SKK Migas memiliki sejumlah mature field atau lapangan migas yang telah mencapai puncak produksi, utamanya di sisi barat RI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Namun, kami mengalami kesulitan dalam hal eksplorasi di sisi timur," kata Lucky, dalam sesi panel di acara Mandiri Investment Forum (MIF) 2025 di Hotel Fairmont Jakarta, Selasa (11/2/2025).

Lalu di lapangan-lapangan migas di sisi barat pula, SKK Migas membutuhkan teknologi baru untuk meningkatkan tingkat pemulihan lapangan migas. Selaras dengan itu, dibutuhkan investasi sebagai pendukung realisasinya.

ADVERTISEMENT

"Sulit untuk mengeksplorasi di perairan dalam, dan kami membutuhkan investasi untuk memproduksi migas di Indonesia. Jadi itu menjadi tantangan bagi kami di SKK Migas. Pertama-tama, mempromosikan teknologi, dan yang kedua adalah meningkatkan daya tarik investasi yang masuk ke Indonesia," ujarnya.

Lebih lanjut Lucky mengatakan, salah satu hal yang ingin dilakukan SKK Migas selain mendorong kebijakan fiskal yang menarik ialah dengan menciptakan data dan informasi yang kredible. Sebab, menurutnya, data menjadi nilai utama untuk pertimbangan investor.

"Ketika kami berbisnis, semuanya tentang bagaimana mengurangi risiko. Kemudian dengan memiliki ketersediaan informasi data, kami dapat mengurangi risiko itu, dan kami dapat menarik lebih banyak investasi masuk ke Indonesia," kata dia.

Sebagai informasi, sebelumnya Kepala SKK Migas Djoko Siswanto mengungkapkan bahwa seluruh KKKS telah menyepakati komitmennya untuk mencapai target lifting 650 ribu barel per hari. Ia percaya target tersebut juga bakal tercapai.

"Komitmen, kan target APBN nya 605 ribu barel per hari kan, mudah-mudahan kita bisa mencapai," katanya di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (10/12/2024).

Terlebih lagi, kata Djoko ada temuan baru cadangan migas baru di Wilayah Kerja (WK) PHE Jambi Merang serta terdapat penerapan teknologi lanjutan (Enhance Oil Recovery/EOR) dari ExxonMobil dalam rangka mengejar target produksi minyak.

Djoko menambahkan, SKK Migas dan KKKS juga telah membuat persetujuan work program and budget (WP&B) 2025 dalam komitmen untuk mencapai target tersebut dan akan dikeluarkan dalam waktu dekat ini.

Simak Video Bahlil Ungkap Upaya RI Tingkatkan Lifting Migas: Perkuat Sumur-sumur

(shc/kil)

Hide Ads