PT Freeport Indonesia (PTFI) telah menurunkan kapasitas produksi konsentrat tembaga hingga 60% dari total kapasitas. Pemangkasan produksi dilakukan karena gudang tempat penyimpanan konsentrat penuh.
Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas mengatakan, penurunan produksi dilakukan setelah izin ekspor konsentrat tembaga berakhir pada 31 Desember 2024.
"Kita hanya bisa produksi sekarang 40% dan 40% itu kita kirim ke Petro Smelting di Gresik," katanya saat ditemui di Hotel St. Regist, Jakarta, Selasa (18/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tony menambahkan, kondisi penurunan kapasitas tersebut juga karena perbaikan tambang bawah tanah PTFI beberapa waktu lalu. Bahkan kata Tony, produksi konsentrat tembaga saat perbaikan tersebut kurang dari 40% dari kapasitas produksi.
"Pada saat lakukan maintenance kan produksinya malah kurang dari 40%," katanya.
Tony menambahkan, pihaknya saat ini melakukan komunikasi dengan pemerintah untuk dapat segera mengeluarkan izin ekspor konsentrat tembaga. Perusahaan juga menyatakan telah memenuhi seluruh persyaratan yang diminta oleh pemerintah, termasuk hasil investigasi kebakaran yang sebelumnya terjadi di fasilitas Smelter Freeport di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik JIIPE, Jawa Timur beberapa waktu lalu.
"Ya mudah-mudahan lah (izin keluar akhir bulan ini), kami sih yakin akan bisa diberikan, tapi masih terus dalam proses lah," katanya.
Simak juga Video 'Freeport Indonesia Tanam Mangrove 25 Hektare di Sumut':