Mau Garap Proyek Listrik 10 Gigawatt, Abu Dhabi Kepincut Danantara

Mau Garap Proyek Listrik 10 Gigawatt, Abu Dhabi Kepincut Danantara

Aulia Damayanti - detikFinance
Selasa, 18 Feb 2025 17:36 WIB
A view shows solar panels of the 192 megawatt peak (MWp) floating solar power plant built on Cirata dam, that was developed by PLN Nusantara Power, a unit of Indonesias state utility company Perusahaan Listrik Negara (PLN) and United Arab Emirates renewable energy company Masdar, a unit of Mubadala Investment Company, in Purwakarta, West Java province, Indonesia, November 9, 2023. REUTERS/Willy Kurniawan
Salah Satu contoh proyek kerja sama listrik energi baru terbarukan antara Indonesia dan perusahaan dari Uni Emirat Arab, Masdar.Foto: REUTERS/WILLY KURNIAWAN
Jakarta -

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan banyak yang tertarik kerja sama dengan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BP Danantara). Salah satunya Abu Dhabi yang disebut ingin membuat usaha patungan bergerak di bidang energi baru terbarukan.

Luhut mengatakan hal ini diketahui saat dirinya bertemu dengan para pejabat dari Abu Dhabi. Dia menyebut usaha patungan yang ingin dibangun mengenai pengadaan kapasitas energi baru terbarukan 10 gigawatt.

"Jadi ketika saya berbicara dengan menteri-menteri tinggi dari Abu Dhabi, dan mereka juga sangat menyadari tentang Danantara. Mereka berkata, ingin bergerak sangat cepat dalam joint venture dengan Danantara dengan beberapa perusahaan di bawah Danantara untuk pengadaan 10 gigawatt energi terbarukan," kata dia dalam Indonesia Economic Summit 2025, di Shangri La, Jakarta, Selasa (18/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, Indonesia bepotensi memiliki kapasitas energi terbarukan sebesar 75 gigawatt. Terkait Danantara, Luhut menilai badan itu merupakan sangat strategis bagi kemajuan Indonesia. Melalui Danantara, perusahaan milik negara akan lebih transparan dan efisien.

"Semua perusahaan milik negara yang kita miliki saat ini akan transparan, akan efisien, karena manajemennya dapat mereka bawa dari mana saja. Jadi kita akan lihat, misalnya, bandara dan pelabuhan seperti Tanjung Priok dan lainnya dapat kita kelola oleh orang-orang profesional," terangnya.

ADVERTISEMENT

Luhut juga mengajak semua pihak mendukung Danantara, termasuk proses yang penyusunan pengurus lembaga yang sedang berjalan.

"Berikan waktu bagi mereka untuk berkonsolidasi, karena ini bukan solusi yang bisa dilakukan dalam waktu semalam," tutup Luhut.

Tonton juga Video: Prabowo Tak Ingin Terburu-buru Bentuk Danantara

(ada/hns)

Hide Ads