PT Pertamina Patra Niaga memproyeksikan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax akan mengalami peningkatan 16,7% di periode Ramadhan dan Idul Fitri. Hal ini seiring dengan peningkatan mobilitas masyarakat ke kampung halaman.
Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan mengatakan, secara keseluruhan terjadi peningkatan demand produk BBM dan LPG selama periode tersebut, jika dibandingkan dengan situasi normal pada bulan Januari.
"Karena memang situasi dan juga aktivitas transportasi untuk kembali ke kampung halaman meningkat, sehingga untuk Pertamax secara peningkatan konsumsi cukup tinggi dan kami prediksikan ada di angka 16,7%," kata Riva, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XII DPR RI di Senayan, Jakarta, Kamis (20/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan bahan paparan yang disajikan Riva, konsumsi Pertamax akan naik dari penjualan di Januari 18.606 kiloliter (KL)/day, menjadi 21.713 KL/day. Sedangkan untuk produk BBM jenis lainnya, seperti Pertamax Turbo diproyeksi akan naik 14,9%, dari 734 KL/day menjadi 843 KL/day.
Selain itu, yang juga cukup menarik, konsumsi Pertamax Green juga diperkirakan akan naik cukup tinggi hingga 92%. Angka ini dari penjualan di Januari sebesar 17 KL/day, ke 33 KL/day.
"Ini dikarenakan volume Pertamax Green itu masih sangat kecil dan hanya ada di wilayah Jakarta dan di Jawa Timur sehingga dengan adanya kunjungan dari penduduk yang memang kembali ke kampung halamannya ini yang memang meningkatkan konsumsi Pertamax Green menjadi cukup tinggi," ujarnya.
Lalu untuk Pertalite juga diproyeksikan sebesar 11,2%, dari angka di bulan Januari sebesar 74.503 KL/day ke posisi 82.846 KL/day. Sedangkan untuk Solar atau Biosolar justru mengalami penurunan 14%, dari 43.584 KL/day menjadi 37.467 KL/day.
"Solar atau Biosolar itu mengalami penurunan khususnya dari aktivitas yang dilakukan oleh sektor industri," kata dia.
Berikutnya di sektor penerbangan, diproyeksikan terjadi peningkatan pembelian avtur 5% dari 12.523 KL/day menjadi 13.150 KL/day. Lalu untuk LPG sendiri, diproyeksikan pada periode Ramadhan dan Idul Fitri ada peningkatan sebesar 6,7%, dari 28.412 MT/day ke posisi 30.926 MT/day.
Stok BBM dan LPG
Sementara dari sisi ketersediaan stok BBM dan LPG, salah satu yang perlu mendapat perhatian ialah pasokan LPG. Per 19 Februari kemarin tercatat stok LPG secara coverage day di angka 14,63 hari. Artinya, ketersediaan pasokannya hanya cukup untuk 2 minggu.
"LPG saat ini secara coverage days itu berada di angka 14,63 hari. Sementara supply berikutnya, ini sudah dalam perjalanan dan menunggu proses pembongkaran, sehingga kami akan me-maintain kondisi LPG ini setiap saat," kata dia.
Sementara untuk ketersediaan kerosin atau minyak tanah, saat ini berada di angka 35,7 hari. Lalu Pertalite di angka 21 hari, Pertamax 19 ahri, Pertamax Turbo 23 hari, serta Biosolar di 17,73 hari.
"Biosolar karena memang ada pengurangan konsumsi di periode Ramadhan, Idul Fitri, itu kami jaga juga di level 17,73 hari," ujarnya.
Riva menambahkan, untuk ketersediaan Pertamina Dex saat ini ada di level 40 hari atau 39,68 hari, dan untuk avtur itu ada di angka 21 hari.
Tonton juga Video: Harga Pertamax Naik Mulai 10 Agustus 2024, Kini Rp 13.700 Per Liter