Bahlil Beberkan Alasan Freeport Bisa Ekspor Konsentrat Tembaga Lagi

Bahlil Beberkan Alasan Freeport Bisa Ekspor Konsentrat Tembaga Lagi

Heri Purnomo - detikFinance
Jumat, 21 Feb 2025 16:49 WIB
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menjelaskan soal transisi pengecer LPG 3 kg ke pangkalan. Mulai 1 Februari 2025 para pengecer LPG 3 kg diminta beralih fungsi menjadi pangkalan resmi Pertamina. Hal itu disampaikan dalam rapat kerja dengan Komisi XII DPR, Senin (3/2/2025).
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia/Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan alasan pemerintah memberikan relaksasi izin ekspor 1,35 juta ton konsentrat tembaga kepada PT Freeport Indonesia (PTFI). Izin ekspor konsentrat tembaga PTFI dibuka lagi bukan hanya karena kebakaran smelter, tapi juga melihat kondisi perekonomian.

Bahlil mengatakan, 51% saham PFTI sudah punya negara, sehingga jika pemerintah tidak memberikan izin ekspor maka akan berdampak terhadap berkurangnya pendapatan pemerintah daerah.

"Masalahnya gini lho, kalau kita tidak izinin, karyawannya itu jadi apa tuh? Aku mikir, kalau tidak kita izinin pendapatan untuk Papua, Timika, sama Pemda Papua gimana? Terkecuali konsentratnya itu masuk di smelter. Supaya ada perputaran ekonomi, tapi kalau ini stuck (berhenti), habis stuck dia nggak bisa produksi, karyawan semua disuruh stay, yang nanggung siapa? Freeport kan? Freeport. Yang punya saham siapa? 51% negara. Negara lagi," katanya di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (21/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahlil mengatakan, pemberian izin ekspor tersebut juga dibarengi dengan perbaikan fasilitas smelter pada Juni 2025. "Kalau sampai bulan Juni pun tidak selesai, dia akan mendapatkan sanksi, diberikan sanksi," sebut Bahlil.

Ketika perbaikan smelter PTFI rampung pada Juni 2025, fasilitas tersebut juga belum langsung beroperasi penuh, sehingga keran ekspor konsentrat PTFI masih dibuka. Selain itu, pemerintah juga bakal menetapkan pajak ekspor maksimal untuk 1,35 juta ton konsentrat PTFI.

ADVERTISEMENT

"Seperti mobil baru, tidak bisa langsung gas gigi 4, gigi 5 langsung 140 km per jam, jadi harus pelan. Mungkin sekitar 60-70% konsentratnya yang terserap di smelter. Sementara 30-40% itu yang akan dilakukan ekspor bertahap," katanya.

Sebelumnya, Presiden Direktur PTFI Tony Wenas optimistis mendapatkan izin ekspor konsentrat tembaga dari pemerintah dalam waktu dekat. Tony menyampaikan dari keluarnya izin ekspor tersebut perusahaan menargetkan dapat melakukan ekspor 1,3 juta ton konsentrat tembaga tahun ini.

"Diharapkan bisa mencapai 1,3 juta ton sampai dengan bulan Desember diharapkan," katanya saat ditemui di Hotel St. Regis, Jakarta Selatan, Selasa (18/2/2025).

Tony menambahkan, nilai ekspor 1,3 juta ton konsentrat tembaga tersebut diperkirakan mencapai US$ 5 miliar. Dari hasil tersebut, negara mendapatkan bagian US$ 4 miliar.

"Untuk Indonesia Maju itu nilai ekspornya kira-kira US$ 5 miliar, dan bagian negara US$ 4 miliar," katanya.

(ara/ara)

Hide Ads