Danantara Bakal Bangun Pembangkit Listrik 103 GW, China-Eropa Mau Ikutan

Danantara Bakal Bangun Pembangkit Listrik 103 GW, China-Eropa Mau Ikutan

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Rabu, 26 Feb 2025 14:28 WIB
Hashim Djojohadikusumo
Foto: Eduardo Simorangkir
Jakarta -

Pemerintah telah resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara alias BPI Danantara pada 24 Februari lalu. Diproyeksikan badan tersebut akan mengelola dana jumbo, hingga Rp 14.000 triliun.

Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi Hashim S Djojohadikusumo mengatakan, Danantara akan mendukung pendanaan bagi sejumlah proyek-proyek nasional. Hal ini termasuk proyek peningkatan kapasitas pembangkit energi hingga 103 gigawatt (GW) dalam 5 tahun.

Diharapkan, pendanaan proyek-proyek terkait tidak hanya didukung dari khas badan, tetapi juga hasil investasi bersama investor asing. Sejumlah negara asing juga telah menunjukkan minatnya, ada dari China hingga negara-negara Eropa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi ini 103 GW. Jadi ini beberapa proyek ini mungkin akan dibiayai oleh Danantara, tapi pemerintah berharap juga ada investor-investor luar negeri," kata Hashim, dalam acara Economic Outlook 2025 di Westin Hotel Jakarta, Rabu (26/2/2025).

"Kalau bisa Danantara ini menjadi co-investor dengan investor luar negeri. Danantara jangan 100%. Saya dengar Qatar, Abu Dhabi, China, negara-negara Eropa tertarik," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, peran Danantara dalam mendukung proyek strategis pemerintah dapat meningkatkan kepercayaan investor. Dalam hal ini, ada jaminan bahwa negara ikut memikul risiko dan bertanggung jawab untuk kesuksesan dari proyek-proyek ini.

Lebih lanjut Hashim mengatakan, penambahan kapasitas pembangkit energi sebesar 103 GW berarti ada peningkatan 7 GW per tahun. Selain nuklir, sekitar 20-22 GW ditargetkan berasal dari gas.

"Ini kita harapkan dari pelaku-pelaku seperti BP, Exxon, mudah-mudahan dari Jepang, Inpex, dan lain-lain, bisa menghasilkan. Kalau tidak salah ENI dari Italia, dari Mubadala Energy di Andaman, di Laut Ambalat. Total 103 GW," kata dia.

Proyek-proyek ini juga termasuk pengembangan energi baru terbarukan (EBT), di antaranya hydropower, geothermal, tenaga surya, hingga tenaga angin. Ia optimistis, proyek ini dapat berjalan baik, mengingat Indonesia punya sumber daya yang melimpah.

"Sekarang saya diberitahu oleh para ahli bahwa di Pulau Jawa dan Bali saja potensi tenaga bayu itu 55 GW. Belum termasuk yang lain-lain, itu 55 gigawatt. 15 gigawatt onshore di darat, 40 gigawatt offshore. Luar biasa. Saya semakin optimis Indonesia ini bakal jadi, we will be a super power," ujarnya.

(shc/kil)

Hide Ads