Proyek pembangunan kilang minyak akan dibiayai Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara). Pembahasan tentang kerja sama pembiayaan dengan Danantara sedang berjalan di Kementerian ESDM
Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Dadan Kusdiana mengatakan rencana pembiayaan dari Danantara juga sudah pernah disampaikan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia
"Iya sudah. Kan di rapat-rapat, Pak Menteri juga sudah menyampaikan pada publik bahwa ini sebagian mendapatkan pendanaan dari Danantara," kata Dadan saat ditanya terkait pendaan pembangunan kilang minyak dari Danantara, Jumat (28/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, ketika ditanya apakah proyek kilang minyak Tuban menjadi salah satu yang mendapatkan pendanaan dari Danantara, Dadan belum dapat memastikannya.
Ia hanya mengatakan, pemerintah telah memiliki daftar sejumlah proyek hilirisasi yang akan mendapatkan pendanaan dari Danantara.
"(Kilang minyak Tuban jadi prioritas?) Belum tau sih kalau yang itu. Tapi udah ada list-listnya projek projek hilirisasi. Kam arahnya dari hilirisasi. Ada hilirisasi mineral, hilirisasi batubara, sama mineral," katanya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyebut, Danantara akan memiliki modal kelolaan mencapai US$ 900 miliar atau Rp 14.715 triliun (kurs Rp 16.350). Hal itu membuat Danantara disebut menjadi badan pengelola investasi terbesar di dunia.
"Hari ini seluruh rakyat Indonesia patut berbangga karena dengan total aset lebih dari US$ 900 miliar, Danantara Indonesia akan menjadi salah satu dana kekayaan negara atau sovereign wealth fund terbesar di dunia," ucap Presiden Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (24/2/2025).
(hns/hns)