Waspada Banjir, Begini Cara Amankan Listrik Jika Air Masuk Rumah

Waspada Banjir, Begini Cara Amankan Listrik Jika Air Masuk Rumah

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Selasa, 04 Mar 2025 12:08 WIB
Perumahan Pondok Gede Permai, Bekasi, menjadi salah satu kawasan yang cukup parah terendam banjir. Hari ini petugas PLN memeriksa instalasi listrik di rumah warga.
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta -

Banjir melanda kawasan Jakarta, Bogor, Depot, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Kondisi itu dipicu hujan deras yang sejak kemarin malam hingga dini hari. Kini rumah warga di sejumlah wilayah itu terendam banjir. Untuk itu, saat memasuki musim penghujan, yang harus diperhatikan adalah bahaya dari listrik jika terjadi banjir.

Ada sejumlah tips yang perlu dilakukan dalam mengamankan listrik saat banjir melanda:

1. Mematikan Listrik

Dikutip dari keterangan PLN, hal pertama yang harus dilakukan masyarakat saat pemukimannya terendam banjir yaitu mematikan listrik dari Meter Circuit Breaker (MCB) di kWh meter. Hal ini untuk menghindari bahaya tersengat aliran listrik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

2. Cabut Seluruh Peralatan Listrik

Cabut seluruh peralatan listrik yang masih tersambung dengan stop kontak dan naikkan alat elektronik ke tempat yang lebih aman.

3. Lapor ke PLN

Apabila terjadi banjir dan listrik belum dipadamkam oleh PLN, laporkan segera melalui PLN Mobile, Contact Center PLN 123 atau hubungi kantor PLN terdekat.

ADVERTISEMENT

4. Pastikan Elektronik dalam Keadaan Kering

Setelah banjir surut, pastikan semua alat elektronik dan instalasi listrik dalam keadaan kering. Penormalan listrik oleh PLN akan dilakukan apabila instalasi PLN maupun warga sudah dalam kondisi kering dan siap dialiri listrik.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi curah hujan dengan intensitas tinggi masih akan terjadi hingga 11 Maret 2025 di sejumlah wilayah Indonesia. BMKG meminta pemerintah daerah bersiap dan mewaspadai dampak bencana banjir.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengatakan peran pemerintah daerah dalam mitigasi bencana sangat krusial. Dwikorita meminta pemerintah daerah cepat tanggap dan sigap dalam merespons peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG.

"Kami terus menyampaikan peringatan dini cuaca ekstrem melalui berbagai kanal komunikasi resmi, termasuk website, aplikasi mobile, sms blasting dan media sosial BMKG. Namun, efektivitas peringatan dini ini sangat bergantung pada kesiapan daerah dalam meresponsnya dengan langkah konkret. Diperlukan koordinasi yang lebih erat antara pemerintah daerah dan masyarakat guna meminimalkan risiko bencana hidrometeorologi secara lebih cepat dan efektif," ujar Dwikorita dalam keterangan persnya.

Lihat juga Video: Banjir Rendam Stasiun Bekasi, KAI Rekayasa Perjalanan KRL

(fdl/fdl)

Hide Ads