ESDM Akui Pengembangan EBT RI Kalah dari Vietnam

ESDM Akui Pengembangan EBT RI Kalah dari Vietnam

Andi Hidayat - detikFinance
Selasa, 11 Mar 2025 11:18 WIB
Pemerintah Indonesia menargetkan bauran energi baru terbarukan atau EBT mencapai 23 persen pada 2025. Meski sulit upaya untuk itu terus dikejar.
Ilustrasi/Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengakui pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) Indonesia kalah dari Vietnam. Hal itu terjadi lantaran pengembangan EBT dalam negeri cenderung lambat dibanding Vietnam.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan, perkembangan EBT di Vietnam tidak hanya lebih bersih, tetapi juga menarik minat industri. Padahal, ia menyebut Indonesia telah lebih dulu mengembangkan EBT ketimbang Vietnam.

"Banyak yang sudah bilang bahwa kalau kita tidak mendorong EBT, daya saing kita ini akan turun, dan kita lihat sekarang misalkan Vietnam. Vietnam yang memulai EBT-nya rasanya lebih belakang dari kita, sekarang mereka sudah lebih duluan dan industri juga banyak bergerak ke sana. Mungkin salah satunya karena di sana bisa menyediakan yang lebih bersih daripada kita," kata Dadan dalam sambutannya di acara Sosialisasi Peraturan Menteri ESDM Nomor 5 Tahun 2025 di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Selasa (11/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, Dadan optimistis pengembangan EBT di Indonesia dapat lebih maju dari Vietnam. Pasalnya, Indonesia memiliki modal yang besar untuk meningkatkan ketahanan energi melalui EBT.

Ia membandingkan ketahanan Indonesia dengan Jepang yang memiliki cadangan energi penyangga 120 hari. Menurutnya, akselerasi yang dilakukan Jepang karena memiliki kemampuan dana.

ADVERTISEMENT

"Jepang ketahanan energinya bagus, kenapa? Karena dia punya 120 hari cadangan penyangganya di sana. Itu kan masalah duit aja, kalau kita punya duit bisa, tapi kita kan dikaruniai yang lain, kita punya nih modalnya ada di sini, sehingga kita maksimalkan apa yang ada di sini, kita kembangkan sehingga ketahanan energi kita meningkat," jelasnya.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi menambahkan, saat ini pemerintah menyusun struktur organisasi untuk direktorat baru di Kementerian ESDM, khususnya sektor ketenagalistrikan.

"Jadi kami juga sedang melihat di Dirjen listrik apakah secara struktur itu dimungkinkan karena di sana baru ada 3 direktur, kita lagi mengkaji 1 direktorat baru untuk men-support upaya-upaya percepatan transisi energi khususnya di kelistrikan," tutupnya.

Simak juga video: Menuju Indonesia Hijau: Inovasi Energi dan Sumber Daya Manusia

(ara/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads