Sumur Tua Dihidupkan Lagi, Pemerintah Kejar Target Migas 1 Juta Barel

Sumur Tua Dihidupkan Lagi, Pemerintah Kejar Target Migas 1 Juta Barel

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Jumat, 02 Mei 2025 14:29 WIB
Harga Minyak Dunia Anjlok
Foto: Reuters
Jakarta -

Pemerintah lewat Kementerian ESDM berupaya meningkatkan lifting minyak dan gas (migas) nasional. Upaya ini penting dalam rangka mewujudkan ketahanan energi nasional, sejalan dengan target Presiden Prabowo Subianto yang ingin mendorong produksi minyak mencapai 900 ribu hingga 1 juta barel per hari (BOPD).

"Peningkatan lifting migas ini bukan pekerjaan mudah, tapi saya melihat Kementerian ESDM sudah berada di jalur yang benar. Upaya ini sangat penting untuk memastikan ketahanan energi nasional tetap terjaga," ujar Anggota Komisi XII DPR RI, Rusli Habibie dalam keterangannya, Jumat (2/5/2025).

Ia menyebutkan bahwa berbagai strategi telah dan sedang dilakukan pemerintah, seperti reaktivasi sumur-sumur migas yang tidak aktif namun masih menyimpan potensi besar. Teknologi enhanced oil recovery (EOR) dan kerja ulang (workover) menjadi andalan dalam menghidupkan kembali sumur lama agar bisa kembali berproduksi secara optimal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia juga menyoroti percepatan proyek-proyek strategis nasional migas seperti Indonesia Deepwater Development (IDD) dan Abadi Masela yang terus didorong oleh SKK Migas. "Proyek-proyek ini punya peran strategis untuk menopang produksi jangka panjang," ungkapnya.

Selain itu, pembenahan iklim investasi juga dinilai krusial. Proses perizinan yang cepat dan kepastian hukum yang kuat menjadi kunci agar sektor hulu migas makin atraktif bagi investor. "Kita harus menciptakan ekosistem yang kondusif agar investor punya kepastian dan kenyamanan untuk menanamkan modalnya," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Rusli juga memberikan perhatian terhadap maraknya praktik pengeboran ilegal (illegal drilling), terutama di wilayah Sumatera Selatan dan Jambi. Ia mendorong pemerintah membuka ruang kerja sama antara pelaku pengeboran rakyat dengan BUMD atau koperasi, agar aktivitas tersebut dapat tertata secara legal dan produktif.

Tak kalah penting, Rusli menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi modern, seperti kecerdasan buatan (AI), big data, dan teknologi seismic terbaru untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam eksplorasi migas.

"Dengan strategi yang tepat dan dukungan teknologi modern, saya optimis lifting migas kita bisa meningkat signifikan. Ini jadi bagian penting dalam membangun kemandirian dan ketahanan energi nasional ke depan," tutup Rusli.

(igo/fdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads