Strategi SKK Migas Kejar Target Produksi Migas 2025

IPA CONVEX 2025

Strategi SKK Migas Kejar Target Produksi Migas 2025

Andi Hidayat - detikFinance
Kamis, 22 Mei 2025 15:15 WIB
Kepala Satgas Percepatan Peningkatan Produksi/Lifting Migas Kementerian ESDM Nanang Abdul Manaf.
Foto: Panel Diskusi IPA CONVEX 2025.(Foto: Andi Hidayat/detikcom)
Jakarta -

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) telah menyiapkan kerangka kerja untuk memacu produksi minyak dan gas (migas) untuk mencapai target yang dicanangkan pemerintah. Salah satunya, menetapkan sejumlah sumur idle yang potensial berproduksi kembali.

Deputi Pengembangan, dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Rikky Rahmat Firdaus mengatakan, pihaknya telah mengidentifikasi beberapa sumur idle yang potensial yang potensial digarap di 2025. Ia mencatat ada sebanyak 203 sumur idle yang belum berproduksi.

Kemudian, ia menyebut ada beberapa sumur potensial tetapi sulit diakses dan plan of development (POD). Ia merinci, ada sebanyak 74 wilayah pengembangan yang sulit diakses dan 52 POD.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kerangka kerja hingga awal 2025, ada 203 bidang yang dipertimbangkan. Di Stranded POD, kami melihat ada 74 proyek, setara dengan 52 POD yang terdampar. Penemuan yang belum dikembangkan, kami melihat ada 301 struktur yang masih ada di sana," ujar Rikky dalam acara Indonesian Petroleum Association (IPA) Convex, di ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (22/5/2025).

Sementara untuk kerangka jangka panjang, Ia menyebut ada dua strategi dalam memacu lifting migas yang sedang berjalan. Adapun pemerintah telah menargetkan lifting minyak sebesar 605 ribu barel per hari (BOPD) pada tahun 2025.

ADVERTISEMENT

"Setelah kami menyelesaikan World Programme and Budget, kami duduk bersama dengan para kontraktor untuk mencoba program yang lebih agresif dan program yang disebut Filling the Gap," jelasnya.

Di sisi lain, Rikky juga mengaku pihaknya mengidentifikasi 301 penemuan yang belum dikembangkan. Dari temuan tersebut, ia menyebut ada sebanyak 1.8 juta barel minyak dan 13,4 TCF gas.

"Ini adalah volume yang signifikan yang, jika dimonetisasi dengan baik, dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi produksi nasional dan ketahanan energi," tutupnya.

Simak Video: IPA Convex 2025: Kolaborasi dalam Sektor Minyak dan Gas

(rrd/rrd)

Hide Ads