Maroef menjelaskan, penerapan Good Mining Practice menjadi motor utama penguatan kinerja perusahaan. Menurutnya, keberlanjutan bukan sekadar kepatuhan, melainkan strategi jangka panjang.
"Kami berupaya memastikan jalannya operasional sesuai dengan tata kelola pertambangan yang baik, sehingga nilai tambah dari program hilirisasi mampu dirasakan oleh semua pihak, termasuk sosial dan lingkungan," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sepanjang 2024, MIND ID telah menyelesaikan sejumlah proyek strategis, yakni Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase I di Mempawah, Smelter Tembaga dan Precious Metal Refinery, serta uji coba konversi batu bara menjadi artificial graphite dan anodized sheet.
Tahun ini, MIND ID fokus membangun SGAR Fase II di Mempawah, fasilitas RKEF & HPAL di Halmahera Timur, optimalisasi Precious Metal Refinery, pembangunan PLTG di Gresik, serta peningkatan angkutan batu bara Tanjung Enim-Keramasan.
Perusahaan juga mengembangkan tiga proyek nikel strategis di Sulawesi, yakni IGP Pomalaa, IGP Morowali, dan HPAL Sorowako sebagai fondasi ekosistem kendaraan listrik nasional.
Sementara itu, Komisaris Utama MIND ID Fuad Bawazier menekankan, perseroan berkomitmen untuk menciptakan tata kelola pertambangan nasional yang sehat di tengah ketidakpastian global.
Menurutnya, strategis ini dapat direalisasikan dengan baik oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Holding Industri Pertambangan Indonesia atau MIND ID, sehingga memberikan dampak optimal bagi kesejahteraan bangsa.
"MIND ID akan terus berupaya menciptakan rantai nilai dan proses bisnis yang optimal bagi seluruh pemangku kepentingan," jelasnya.
(hns/hns)