Dorong Kendaraan Ramah Lingkungan, Subholding Pertamina Latih Teknisi BBG

Dorong Kendaraan Ramah Lingkungan, Subholding Pertamina Latih Teknisi BBG

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Selasa, 01 Jul 2025 08:02 WIB
Harga Bahan Bakar Gas (BBG) naik menjadi Rp 4.500 per liter. Ketentuan ini ternyata sudah berlaku mulai 1 Mei 2022 lalu.
Ilustrasi/Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Subholding Gas Pertamina, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), menyelenggarakan program Pelatihan Teknisi Konversi dan Pemeliharaan Kendaraan Bahan Bakar Gas (BBG) yang dimulai hari ini di Bekasi.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) PGN yang bekerja sama dengan Komunitas Mobil Gas (Komogas). Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas teknisi konversi kendaraan BBG di berbagai daerah di Indonesia.

Sekretaris Perusahaan PT Pertamina Gas Negara (PGN), Fajriyah Usman, mengatakan pelatihan ini dirancang untuk membekali para teknisi dengan pemahaman teknis terkait proses konversi kendaraan dari bahan bakar minyak ke gas (CNG) sekaligus aspek perawatan dan keselamatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Melalui pelatihan ini, kami berharap lahir teknisi-teknisi BBG yang kompeten, sehingga adopsi kendaraan berbahan bakar gas di Indonesia dapat semakin luas. Dengan demikian, upaya pengurangan emisi dan efisiensi biaya operasional transportasi bisa semakin optimal," ungkap Fajriyah Usman dalam keterangannya (30/6/2025).

ADVERTISEMENT

Melalui pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan keahlian dan pengetahuan yang lebih baik bagi para peserta terkait energi terbarukan yakni BBG dan membuat para montir menjadi lebih mandiri dan memiliki efek berkelanjutan.

"Keberadaan teknisi BBG yang andal sangat penting untuk mendukung keberlanjutan ekosistem kendaraan berbahan bakar gas, mengingat masih terbatasnya jumlah teknisi terlatih di berbagai daerah. Dengan program ini, diharapkan proses konversi kendaraan BBG dapat dipercepat dan menjangkau wilayah yang lebih luas," kata Fajriyah Usman.

Sementara itu, Direktur Utama Gagas Energi Indonesia, Santiaji Gunawan, menegaskan bahwa pelatihan ini juga mendukung optimalisasi infrastruktur dan manfaat ekonomi bagi masyarakat, di mana peningkatan jumlah kendaraan berbahan bakar gas juga mendukung optimalisasi pemanfaatan infrastruktur Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) milik PGN di seluruh Indonesia.

Dengan harga BBG yang lebih ekonomis dibandingkan bahan bakar fosil, biaya operasional kendaraan dapat ditekan signifikan sehingga memberikan manfaat langsung bagi pengemudi, khususnya pengemudi transportasi publik dan taksi daring.

"PGN bersama Gagas Energi Indonesia berkomitmen untuk terus memperluas ekosistem kendaraan berbahan bakar gas di Indonesia. Melalui pelatihan teknisi ini, kami berharap konversi kendaraan BBG dapat berjalan lebih cepat, aman, dan sesuai standar. Dengan biaya BBG yang lebih terjangkau dibandingkan BBM bersubsidi, masyarakat bisa menikmati penghematan signifikan sekaligus berkontribusi pada pengurangan emisi. Inilah langkah nyata kami mendukung transisi energi bersih untuk masa depan yang lebih berkelanjutan," ujar Santiaji Gunawan.

Pelatihan ini akan berlangsung selama 7 hari ke depan hingga 7 Juli 2025. Perusahaan menargetkan bisa konversi 40 unit kendaraan BBM ke BBG, dimana 30 mobil akan dikonversi di Jakarta dan 10 mobil di Surabaya.

(fdl/fdl)

Hide Ads