Harga Minyak Kembali Turun, Rusia cs Biang Keroknya

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 02 Jul 2025 12:28 WIB
Ilustrasi - Foto: Ilustrasi Migas (Fauzan Kamil/Infografis detikcom)
Jakarta -

Harga minyak berjangka dunia mengalami sedikit koreksi hari ini. Hal ini terjadi setelah adanya kemungkinan potensi peningkatan pasokan yang direncanakan oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) dan sekutunya. Asosiasi itu digawangi langsung oleh Rusia dan berbagai negara penghasil minyak lainnya.

Dilansir dari Reuters, Rabu (2/7/2025), minyak mentah Brent turun menjadi US$ 67,13 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 1 sen menjadi US$ 65,44 per barel.

Empat sumber OPEC+ mengatakan kelompok tersebut berencana untuk meningkatkan produksi sebesar 411.000 barel per hari bulan depan ketika bertemu pada 6 Juli. Ini menjadi jumlah yang sama dengan kenaikan yang disepakati untuk Mei, Juni dan Juli.

Pasar sudah melihat hasil peningkatan OPEC+ sebelumnya. Arab Saudi yang merupakan eksportir minyak terbesar di dunia, menaikkan pengiriman pada bulan Juni sebesar 450.000 barel per hari dari bulan Mei.

Minyak mentah di AS juga mengalami penambahan pasokan. Berdasarkan data American Petroleum Institute, pada Selasa malam persediaan minyak mentah AS naik sebesar 680.000 barel dalam seminggu terakhir. Padahal biasanya pasokan menipis di tengah musim permintaan musim panas.

"Pergerakan harga minyak hari ini didorong oleh interaksi antara potensi peningkatan pasokan OPEC+, sinyal persediaan AS yang membingungkan, prospek geopolitik yang tidak pasti, dan ambiguitas kebijakan makro," kata analis pasar senior Phillip Nova, Priyanka Sachdeva.

Sementara itu, secara makro data penggajian nonpertanian AS yang akan dirilis pada hari Kamis akan membentuk ekspektasi seputar kedalaman dan waktu pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve pada paruh kedua tahun ini.

Suku bunga yang lebih rendah dapat memacu aktivitas ekonomi yang pada gilirannya akan meningkatkan permintaan minyak.

Tonton juga "Harga Minyak Dunia Diprediksi Meroket Usai AS Serang Iran" di sini:




(kil/kil)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork