ESDM Buka Suara soal Ekspor Mineral Kritis ke AS Usai Deal Tarif

ESDM Buka Suara soal Ekspor Mineral Kritis ke AS Usai Deal Tarif

Heri Purnomo - detikFinance
Kamis, 24 Jul 2025 15:02 WIB
Indonesia disebut memiliki 512 titik harta karun yang tersebar di tambang timah. Harta karun ini disebut-disebut mempunyai nilai investasi yang sangat besar dan dunia pun sedang berlomba-lomba mencarinya.
Foto: Rachman_punyaFOTO
Jakarta -

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) buka suara soal penghapusan larangan ekspor mineral kritis dalam kesepakatan tarif antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS).

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menegaskan kesepakatan tersebut akan tetap mengikuti aturan dari Indonesia. Hal ini sejalan dengan upaya Indonesia yang tengah menggenjot hilirisasi di sektor mineral dan batu bara.

Dadan mengatakan kesepakatan kerja sama dengan AS tersebut Indonesia tidak akan mengirimkan bahan mentah melainkan akan mengirimkan barang hasil dari industri hilirisasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi yang dikerjasamakan itu adalah untuk ekspor yang hasil dari industri, bukan untuk ore nya," katanya saat ditemui di Djakarta Teater, Kamis (24/7/2025).

Dadan pun menegaskan Indonesia tidak akan mengekspor bahan mentah mineral kritis ke AS. Hal ini dikarenakan akan melanggar ketentuan yang telah berjalan.

ADVERTISEMENT

"Produk turunannya. Kita pasti tidak akan melanggar undang-undang," kata Dadan.

Ditempat terpisah, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan kesepakatan dagang Indonesia dan Amerika Serikat (AS) terkait mineral kritis akan tetap mengikuti aturan di Indonesia. Dengan demikian ekspor mineral mentah tetap akan dilarang termasuk ke AS.

"(Ekspor dalam ore atau tetap?) processed mineral," kata Airlangga di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (23/7/2025).

Airlangga juga membantah jika Indonesia akan menghapus pembatasan ekspor komoditas industri ke AS termasuk mineral kritis. "Enggak, di dalam detailnya tidak ada yang dihapuskan," tambahnya.

Sebelumnya, dalam dokumen kerangka kerja untuk merundingkan Perjanjian Perdagangan Timbal Balik (Agreement on Reciprocal Trade), ada poin bahwa Indonesia bakal menghapus pembatasan ekspor sejumlah komoditas industri ke AS, termasuk mineral kritis.

Presiden AS Donald Trump juga mengatakan bahwa Indonesia akan memasok mineral kritis ke AS. Mineral kritis yang dimaksud seperti nikel, tembaga dan bahan baku penting lainnya yang menjadi komponen vital untuk teknologi modern dan transisi energi hijau.

"Indonesia akan memasok Amerika Serikat dengan mineral kritis mereka yang berharga," ujar Trump lewat unggahan di media sosial Truth miliknya.

Simak juga Video: RI Impor Minyak Rp 500 T Per Tahun, Padahal Dulu Bisa Ekspor

(acd/acd)

Hide Ads