Cerita Bahlil Lihat di Layar Monitor Lifting Minyak 608.000 Barel/Hari

Cerita Bahlil Lihat di Layar Monitor Lifting Minyak 608.000 Barel/Hari

Heri Purnomo - detikFinance
Rabu, 30 Jul 2025 22:06 WIB
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia (tengah) bersama Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi (kanan) dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya (kiri) bersiap menyampaikan keterangan terkait izin tambang nikel Kepulauan Raja Ampat di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa (10/6/2025). Pemerintah mencabut empat izin usaha pertambangan (IUP) nikel di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, antara lain milik PT Anugerah Surya Pratama (PT ASP) di Pulau Manuran, PT Kawei Sejahtera Mining (PT KSM) di Pulau Kawei, PT Mulia Raymond Perkasa (MRP) di Pulau Manyaifun dan Pulau Batang Pele. Serta PT Nurham Pulau Waegeo karena ditemukan sejumlah pelanggaran. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/nz
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.Foto: ANTARA FOTO/0/3504365
Jakarta -

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan lifting minyak harian sudah mencapai 608 ribu barel oil per day (bopd).

"Hari ini saya baru keluar dari kantor, saya lihat layar di monitor itu yang online sudah mencapai 608 ribu barel. Hari ini. Tapi belum akumulatif ya," kata Bahlil dalam acara Energi Mineral Festival 2025 di Hutan Kota by Plataran, Jakarta Pusat, Rabu (30/7/2025).

Meskipun belum angka akumulatif, Bahlil mengatakan angka ini menunjukkan secercah harapan untuk mencapai target lifting minyak pada APBN 2025 sebesar 605 ribu bopd.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasalnya, sejak tahun 2008 hingga 2024, Bahlil bilang target lifting minyak RI tidak pernah berhasil tercapai. Namun sejak 2024 realisasi lifting Indonesia mencapai 579 ribu bopd.

"Ya kita doakan dan mohon support bahwa insyaallah atas berkat dan arahan serta perintah Bapak Presiden Prabowo untuk lifting kita harus bisa mencapai sesuai target APBN," kata Bahlil.

ADVERTISEMENT

Di sisi lain Bahlil mengakui mencapai target lifting minyak pada APBN tidaklah mudah. Pasalnya, banyak sumur minyak sudah tua hingga investasi besar untuk eksplorasi.

Namun untuk menjalankan arahan dari Presiden Prabowo untuk mencapai target lifting tersebut, Bahlil mengatakan Kementerian ESDM akan mempercepat perizinan bagi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Minyak dan Gas Bumi (Migas) yang kini masih dalam proses dan mencari trobosan lainnya.

"Tetapi kalau kita melihat, dari upaya yang kita lakukan dengan KKKS. saya baru bicara di CEO forum SKK Migas, rasanya sih ada secercah harapan untuk kita menuju pada perbaikan lifting untuk mencapai target APBN," tutur Bahlil.

Simak juga Video Bahlil Ungkap Kondisi Lifting Minyak RI, Bandingkan dengan Tahun 1997

(hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads