Subsidi BBM-LPG Bisa Bengkak Jadi Rp 400 T, ESDM Putar Otak

Subsidi BBM-LPG Bisa Bengkak Jadi Rp 400 T, ESDM Putar Otak

Heri Purnomo - detikFinance
Kamis, 31 Jul 2025 20:30 WIB
Warga menunjukkan bukti pendaftaran subsidi tepat Pertalite di SPBU kawasan Seminyak, Badung, Bali, Rabu (28/8/2024). Pertamina Patra Niaga meminta konsumen kendaraan roda empat (mobil) yang menggunakan Pertalite di Bali agar segera mendaftar QR Code untuk bisa membeli BBM subsidi itu sembari menunggu instruksi dari pemerintah terkait waktu penerapan kebijakan tersebut. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/YU
Foto: ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF
Jakarta -

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah mewaspadai adanya pembengkakan subsidi energi dan kompensasi yang diprediksi mencapai Rp 400 triliun pada 2026 mendatang. Hal ini bisa terjadi jika tidak ada pembenahan terhadap mekanisme pemberian subsidi agar lebih tepat sasaran.

Plt Direktur Jenderal Migas Tri Winarno mengatakan subsidi energi tersebut meliputi subsidi Bahan Bakar Minyak, subsidi LPG 3 kg, dan subsidi listrik. Ia mengatakan selama ini pemberian subsidi masih kurang tepat sasaran.

"Misalnya subsidi LPG misalnya katakanlah. Saya ini gunakan LPG 3 kg, berarti kan saya sebetulnya kan nggak berhak. Nah itu banyak sekali yang sebetulnya tidak berhak, tetapi dia menggunakan itu. Terus kemudian seperti Pertalite misalnya, Pertalite itu kan sebetulnya untuk ada subsidinya kan di sana, nah itu ada yang banyak yang tidak tepat sasaran," katanya saat ditemui di Hutan Kota by Plataran, Jakarta, Kamis (31/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau misalnya kita nggak care terhadap itu, bisa mencapai sampai segitu (Rp 400 triliun). Bisa melebar sampai segitu," tambahnya.

Tri menambahkan bahwa saat ini Kementerian ESDM tengah mencari skema yang tepat agar subsidi energi yang di berikan lebih tepat sasaran.

ADVERTISEMENT

"Tapi mekanisme untuk bagaimana supaya tepat sasaran, nah ini lagi kita pikirkan," katanya.

Adapun untuk tahun 2025 ini total subsidi dan kompensasi yang dianggarkan dalam APBN 2025 adalah Rp 394,3 triliun. Angka ini membengkak dibandingkan realisasi subsidi dan kompensasi energi tahun 2024 yang realisasinya adalah Rp 386,9 triliun.

Untuk kuotanya antara lain, listrik bersubsidi untuk 42,1 juta pelanggan untuk kelompok pelanggan 450 dan 900 volt ampere. Lalu BBM bersubsidi untuk 19,4 juta kiloliter (KL) dan LPG 3 kilogram untuk 8,2 juta metric ton LPG.

Simak juga Video Bahlil Sebut Ojol Berpeluang Dapat Subsidi BBM: Masuk Kategori UMKM

(acd/acd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads