China Mau Garap Proyek DME Pengganti LPG, Bawa Modal Jumbo

China Mau Garap Proyek DME Pengganti LPG, Bawa Modal Jumbo

Heri Purnomo - detikFinance
Sabtu, 02 Agu 2025 08:57 WIB
Infografis sederet fakta DME yang bakal ganti LPG buat masak
Ilustrasi.Foto: Infografis detikcom/Luthfy Syahban
Jakarta -

Perusahaan asal China tertarik menanamkan modal jumbo US$ 1,2 miliar atau sekitar Rp 19,7 triliun (kurs Rp 16.440) dalam proyek gasifikasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME) di Kalimantan. Proyek ini diharapkan dapat menjadi solusi pengganti impor LPG.

Hal ini diungkapkan oleh Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Tri Winarno dalam acara Energi Mineral Festival 2025 di Hutan Kota by Plataran, Jakarta, pada Kamis malam, (31/7/2025).

Meski begitu, Tri belum menjelaskan detail perusahaan China apa yang akan menggarap proyek DME tersebut. Ia mengatakan dalam proyek ini, perusahaan China tersebut tidak melakukannya sendiri, melainkan akan menggandeng perusahaan swasta dalam negeri. Dalam hal ini Tri juga belum membocorkan perusahaan swasta dalam negeri mana yang bakal menggarap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Indonesia kerjasama sama perusahaan swasta asing. Negaranya China. Pra-FS (feasibility study) itu sudah. Investasinya sekitar US$ 1,2 miliar," kata Tri di Hutan Kota by Plataran, Jakarta, Kamis malam (31/7/2025).

Tri menambahkan, bahwa proposal yang diajukan perusahaan China tersebut untuk menggarap proyek DME ini dinilai sangat menarik. Pasalnya tingkat pengembalian (internal rate of return/IRR) sudah di atas 15% dengan menggunakan batu bara kualitas rendah.

ADVERTISEMENT

"Dan investasi yang dilakukan oleh perusahaan itu sendiri. Artinya, negara tidak investasikan sesuatu, dan perusahaan itu akan jalan. Nah, dengan IRR yang cukup menarik dan sebagainya, mungkin dalam waktu yang tidak terlalu lama, kita akan memulai untuk industri DME ini dan itu menggunakan batu bara kualitas yang rendah," katanya.

Adapun sebelumnya, pemerintah memang tengah serius dalam mengembangkan proyek gasifikasi batu bara menjadi DME. Hal ini pun telah dilakukan pra studi kelayakan atau pra-Feasibility Study (pra-FS) yang dikerjakan Tim Satgas Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional yang telah diberikan kepada Danantara untuk segera ditindaklanjuti pada beberapa waktu lalu.

Proyek Industri DME tersebut akan berada di enam lokasi, di antaranya yakni Bulungan, Kutai Timur, Kota Baru, Muara Enim, Pali, Banyuasin. Adapun enam proyek tersebut diperkirakan nilai investasinya mencapai Rp 164 triliun. Proyek ini juga diperkirakan akan menciptakan lapangan kerja hingga 34.800 pekerja.

(acd/acd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads