Semester I 2025, Produksi PHE Capai 1,04 Juta Barel Setara Minyak Per Hari

Semester I 2025, Produksi PHE Capai 1,04 Juta Barel Setara Minyak Per Hari

Ihfadzillah Yahfadzka - detikFinance
Senin, 04 Agu 2025 12:44 WIB
PT Pertamina Hulu Energi (PHE)
Foto: PT Pertamina Hulu Energi (PHE)
Jakarta -

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) pada semester I tahun 2025 mencatat produksi migas sebesar 1,04 juta barel atau setara minyak per hari (MBOEPD). Dengan rincian terdiri dari produksi minyak 557 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2.798 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).

PHE mencatat penyelesaian pengeboran sebanyak 404 sumur pengembangan, dengan 628 kegiatan workover dan 18.714 kegiatan well services hingga saat ini. Dalam kegiatan mencari sumber daya energi demi menjaga ketahanan energi nasional, PHE juga agresif dalam menjalankan kegiatan eksplorasi dengan mencatatkan survei Seismik 3D sepanjang 539 km2 pada semester I 2025.

Di samping itu, dari kegiatan pengeboran eksplorasi yang dilakukan hingga semester I 2025 dengan total 8 sumur eksplorasi, PHE mendapat tambahan sumberdaya 2C (contingent resources) dengan realisasi 2C Validation sebesar 804 juta barel setara minyak (MMBOE). PHE juga mencatat penambahan cadangan migas terbukti (P1) migas sebesar 63 juta barel setara minyak (MMBOE).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keberhasilan pengeboran sumur di onshore Jawa Barat (EPN-002) dan akuisisi 3D seismik pada beberapa wilayah kerja onshore Sumatera menjadi catatan penting bagi kinerja PHE, termasuk penandatanganan Kontrak Bagi Hasil Wilayah Kerja (WK) Melati dan WK Binaiya yang merupakan hasil lelang Wilayah Kerja tahap I dan II di tahun 2024.

Dalam upaya mencapai target yang telah ditentukan, PHE berhasil menggali potensi melalui injeksi EOR Steamflood pertama di Lapangan North Duri Development (NDD) Area-14, Proyek Simple Surfactant Flood (SSF) Stage-1 di Lapangan Balam South-Zona Rokan, CO2 interwell injection di Lapangan Sukowati, dan Put on Production and Exploration (POPE) sumur Astrea, Pinang East dan Akasia Prima.

ADVERTISEMENT

Selain itu, PHE secara masif juga melakukan evaluasi atas peluang new venture dengan mempertajam peluang inisiasi potensi eksplorasi baru, seperti geologic hydrogen dan Carbon Capture Storage (CCS). Ditambah dengan rencana pengembangan dua CCS Hub dan beberapa satelit dengan kapasitas penyimpanan hingga 7,3 Giga Ton dan target reduksi emisi 68% dari sektor energi di tahun 2060.

PHE pun selalu berkomitmen untuk menerapkan implementasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), tercatat, capaian realisasi barang dan jasa TKDN PHE hingga pertengahan 2025 mencapai 63,29 persen.

"Dalam menjalankan bisnisnya, PHE diharapkan mampu menunjukkan kinerja yang optimal dalam berkontribusi menjaga ketahanan energi nasional," ujar Direktur Utama PHE, Awang Lazuardi dalam keterangan tertulis pada Senin, (4/8/2025).

"PHE akan terus semangat menggali potensi dan kekuatan guna terus mendukung target produksi nasional dan memenuhi pasokan energi dalam negeri, sejalan dengan visi PHE yaitu menjadi perusahaan minyak dan gas bumi terkemuka yang mengutamakan ketahanan, ketersediaan, dan keberlanjutan energi," imbuhnya.

Persiapan PHE Pada Semester II tahun 2025

PHE mempersiapkan beberapa Project Development yang akan segera On-Stream. Di antaranya yaitu proyek strategis pengembangan Stasiun Pengumpul Akasia Bagus (SP ABG) EP yang didesain untuk mengolah minyak dan gas dengan kapasitas total sebesar 9.000 barel cairan per hari (BLPD) dan 22 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD), serta Proyek Sisi Nubi yang merupakan proyek penting untuk meningkatkan produksi gas dan minyak (kondensat) dengan kapasitas desain rata-rata 30 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) per platform.

Selain itu, proyek CEOR lapangan minas di Area A Stage-1 pun tengah bersiap dengan menginjeksi cairan kimia ke reservoir dengan harapan mampu memberikan penambahan recovery factor sebesar 17-22 persen, serta proyek Lapangan OO-OX yang diestimasi mampu menghasilkan tambahan 2.996 barel minyak per hari (BOPD) dan 21,26 juta standar kubik gas per hari (MMSCFD).

Selaras dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), PHE berkomitmen akan terus berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas. PHE juga senantiasa berkomitmen Zero Tolerance on Bribery dengan memastikan pencegahan atas fraud dan memastikan perusahaan bersih dari penyuapan.

Upaya ini salah satunya dilakukan dengan mengimplementasikan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang telah terstandardisasi ISO 37001:2016. PHE terus mengembangkan pengelolaan operasi yang prudent dan excellent di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mewujudkan target menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang Environmental Friendly, Social Responsible, dan Good Governance.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan, strategi yang dijalankan PHE penting untuk memastikan keberlanjutan suplai energi nasional.

"Kiprah PHE di sektor hulu menjadi motor penting bagi Pertamina dalam mencapai target swasembada energi dan mendorong pertumbuhan ekonomi," ujarnya.




(ega/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads