Ketahanan Energi Nasional Ditentukan Kepastian Pasokan Gas Bumi

Ketahanan Energi Nasional Ditentukan Kepastian Pasokan Gas Bumi

Heri Purnomo - detikFinance
Rabu, 20 Agu 2025 17:04 WIB
Guna memenuhi ketersediaan energi nasional, Pertamina EP Papua Field terus menggali dan mencari tambahan cadangan produksi minyak dan gas bumi (migas) yang berkelanjutan.
Foto: ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso
Jakarta -

Industri pengguna gas bumi di Indonesia tengah menghadapi ancaman serius akibat menipisnya pasokan. Kondisi ini dikhawatirkan bisa memicu berhentinya produksi hingga mengancam keberlangsungan tenaga kerja.

Gubernur Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. Tumiran menegaskan ketahanan energi nasional tidak bisa lepas dari jaminan pasokan gas bumi. Tanpa pasokan yang cukup, industri akan sulit bertahan.

"Kalau pasokan gas tidak terjamin dan industri kolaps karena tidak produksi, segmen pasar bisa hilang. Untuk mengembalikan kepercayaan pasar sangat sulit. Yang lebih penting, potensi kehilangan lapangan kerja harus dihindari," kata Tumiran, mantan anggota Dewan Energi Nasional (DEN), di Jakarta, Rabu (20/8/2025)

Menurutnya, gas bumi memiliki peran vital bagi perekonomian nasional. Lebih dari 90% pasokan gas nasional diserap sektor penting seperti kelistrikan, petrokimia, pupuk, alas kaki, keramik, dan kaca. Namun, pergeseran sumber gas dari wilayah Barat yang berbasis pipa ke wilayah Timur yang didominasi LNG membuat tantangan semakin besar.

Selain harga LNG lebih tinggi, sebagian produksinya juga sudah terikat kontrak ekspor. "Kalau gas dalam negeri sudah dialokasikan untuk ekspor seperti dari Tangguh atau Bontang, ya buka saja pasar impor. Jangan malu," tegasnya.

Tumiran menilai impor gas perlu dilakukan untuk menjaga ketahanan energi. Apalagi saat ini harga LNG sedang turun sehingga bisa menjadi momentum bagi pemerintah. "Keran impor dibuka saja, saya kira tidak masalah," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di lapangan, sejumlah industri mulai merasakan dampak langsung. Ketua Umum Indonesian Rubber Glove Manufacturers Association (IRGMA) Rudy Ramadhan mengungkapkan sejumlah pabrik di Tangerang terpaksa menghentikan produksi karena tekanan gas menurun.

"Kalau sudah berhenti produksi, maka akan ada perumahan tenaga kerja," katanya khawatir.

ADVERTISEMENT

Hal serupa juga dialami industri pengecoran logam yang harus mematikan tungku akibat pasokan gas menyusut drastis. Kondisi ini mempertegas urgensi langkah cepat pemerintah dalam menjamin pasokan energi nasional.

Tonton juga video "Pertamina Capai Ketahanan Energi Lewat Penguatan Peta Jalan NZE!" di sini:

(rrd/rrd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads