Proyek pipa transmisi gas akan dikembangkan untuk menambah jaringan gas rumah tangga. Pengembangan ini dilakukan melalui kelanjutan pembangunan pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang (CiSem).
Sekretaris Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan pipa transmisi tersebut akan dilanjutkan dari Cirebon hingga ke Bandung, dan dari Semarang akan dilanjutkan ke Solo dan Yogyakarta.
"Upaya awal untuk mendorong pengembangan jargas dengan pipa transmisi, kami akan perluas dari Cirebon ke Bandung, kemudian dari Semarang ke Solo dan Jogja," terang Dadan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi XII DPR, Rabu (3/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan paparannya, anggaran untuk kedua proyek transmisi gas tersebut dialokasikan dalam DIPA Kementerian ESDM mulai tahun 2025 dan dilanjutkan pada tahun 2026.
Untuk anggaran proyek pipa transmisi gas Cirebon-Bandung 132 kilometer (km) sebesar Rp 865,07 miliar. Anggaran tahun ini sebesar Rp 10,94 miliar tahun ini, kemudian Rp 854,13 miliar pada tahun 2026.
Lalu untuk anggaran proyek pipa transmisi gas Semarang-Solo-Yoga sepanjang 148 km sebesar Rp 895,63 miliar. Anggaran tahun ini sebesar Rp 13,13 miliar tahun ini, kemudian Rp 882,50 miliar pada tahun 2026.
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan kedua proyek tersebut akan mulai ditenderkan kepada pihak swasta tahun ini. Harapannya Januari 2026 sudah mulai dilakukan pengerjaan lapangan.
"Kita pengin itu dilakukan percepatan lelang. Itu kan November, Desember sudah bisa dilakukan lelang. Pas Januari itu sudah bisa dilaksanakan kerja lapangan," katanya.
Tonton juga Video: Tiang Bertumpuk-Pipa Bocor Bikin Tanggul Penahan Sungai Cikapundung Longsor
(hns/hns)