Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta SPBU swasta untuk melakukan analisis kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk tahun depan. Hal ini menyusul adanya pergeseran konsumsi masyarakat dari BBM subsidi ke non-subsidi.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Laode Sulaeman mengatakan nantinya hasil analisis dari SPBU swasta akan dijadikan bahan pertimbangan pemerintah dalam menyusun kebijakan impor BBM tahun 2026.
Adapun untuk tahun ini, Laode menegaskan tidak akan memberikan tambahan impor BBM bagi SPBU swasta. Hal ini karena Kementerian ESDM sudah memberikan tambahan alokasi 10%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi saya sampaikan di dalam rapat, bahwa kalau untuk tahun 2025 ini arahannya sudah clear. Bagaimana tahun 2026? Silakan melakukan analisis dari masing-masing SPBU swasta, disampaikan ke surat ke kami. Kami juga tentunya akan jadikan itu sebagai kajian untuk kebijakan tahun 2026," kata Laode usai rapat dengan sejumlah SPBU swasta di Kantor Ditjen Migas ESDM, Jakarta, Selasa (9/9/2025).
Laode menyebutkan bahwa kekosongan BBM yang terjadi belakangan ini karena adanya pergeseran konsumsi masyarakat. Pasalnya, pergeseran konsumsi BBM subsidi ke BBM non subsidi baru terjadi dalam beberapa bulan belakangan ini.
Kondisi ini pun kata Laode, menjadi perhatian dari Kementerian ESDM untuk tahun berikutnya, sehingga tidak mengganggu neraca ekspor-impor Indonesia.
"Jadi dinamika itu kami juga di ESDM juga mempelajari dinamika ini tentunya dan ini kan baru terjadi tahun ini, terjadinya juga 6 bulan, 5 bulan terakhir ini.Jadi dinamika ini kita sama-sama analisis bersama. Yang kita jaga itu adalah neraca ekspor-impor kita jangan sampai terganggu gitu, jangan sampai kita ketergantungan sama produk luar, impor sementara neraca di dalam negeri tidak kita hitung dengan baik," katanya.
"Makanya saya sampaikan kepada pengusaha tolong masukannya untuk kita persiapkan kebijakan 2026. Kalau sekarang tolong ini kita jalankan dulu," tambahnya.
Tonton juga Video: Mantul! Harga BBM Non Subsidi Pertamina Turun Lagi, Berikut Daftarnya
(kil/kil)