Kapasitas Pembangkit Panas Bumi di RI Tembus 2,7 Gigawatt

Kapasitas Pembangkit Panas Bumi di RI Tembus 2,7 Gigawatt

Heri Purnomo - detikFinance
Rabu, 17 Sep 2025 17:30 WIB
Pekerja beraktivitas di areal instalasi sumur geothermal atau panas bumi untuk Pembangkit Tenaga Listrik Panas Bumi (PLTP) PT Geo Dipa Energi di kawasan dataran tinggi Dieng Desa Kepakisan, Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (28/7/2024). Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong berbagai upaya untuk mengoptimalisasi pemanfaatan tenaga panas bumi bagi kelistrikan dengan mengembangkan proyek PLTP karena ramah lingkungan, terbarukan dan berkelanjutan. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/foc.
Ilustrasi - Foto: ANTARA FOTO/ANIS EFIZUDIN
Jakarta -

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan saat ini total kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Indonesia mencapai 2,7 gigawatt (GW). Capaian ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan pemanfaatan panas bumi terbesar kedua di dunia.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi mengatakan, pada posisi pertama negara yang telah memanfaatkan energi panas bumi ialah Amerika Serikat dengan kapasitas terpasang di atas 3 GW.

"Indonesia pada posisi kedua di dunia karena termasuk paling besar potensinya dan paling banyak yang sudah dipakai di dalam pelistrikan. Posisi kita ini kalah sedikit, Pak, dari Amerika. Jadi posisi nomor satu ini Amerika saat ini dengan install 3,6 GW, kita pada posisi 2,7 GW," kata Eniya dalam acara The 11th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2025 di JCC, Jakarta, Rabu (17/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah, di dalam lima tahun ini kita berharap percepatan tambah satu giga. Jadi kita bisa melompat untuk menjadi nomor satu di dunia," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Eniya menjelaskan bahwa kapasitas terpasang PLTP tiap tahunnya mengalami peningkatan. Pada tahun 2024, kapasitas terpasang hanya 2,6 GW. Penambahan kapasitas terjadi karena telah diresmikan PLTP Ijen beberapa waktu lalu sebesar 34 MW, PLTP Salak Binary sebesar 16 MW dan PLTP Lumut Balai II.

Di tempat yang sama, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa Presiden Prabowo direncanakan bakal meresmikan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai Unit II, Sumatera Selatan bulan ini. Proyek tersebut memiliki kapasitas sebesar 55 megawatt (MW).

"Resmi fisiknya, nanti bapak Presiden yang InsyaAllah akan melakukan peresmian di lokasi. Saya sudah minta waktunya, cuma kemarin masih padat-padat. Ya kita tunggu kalau tidak di akhir bulan ini, paling lambat bulan depan, InsyaAllah bapak Presiden yang sendiri akan datang melakukan resmi, karena ini kan 55 Megawatt (MW)," kata Bahlil ketika menanggapi laporan langsung dari petugas yang ada di lokasi secara virtual.

Dalam laporan petugas tersebut, PLTP Lumut Balai Unit II telah resmi commercial operation date (COD) pada 30 Juni 2025. Hingga kini, pembangkit tersebut mampu memproduksi listrik di atas 100% dari kapasitas, yakni mencapai 56 MW.

Petugas tersebut juga melaporkan bahwa pembangkit ini berkontribusi signifikan dalam mendukung target net zero emission pemerintah. Pasalnya, pasokan listrik dari PLTP Lumut Balai Unit II telah mengaliri puluhan ribu rumah tangga serta mereduksi emisi karbon hingga 280 ribu ton Co2 per tahun.

"PLTP ini juga berkontribusi signifikan terhadap program nett zero emission karena bisa mengaliri listrik ke rumah warga dan mereduksi emisi 280 co2 ton per tahun," katanya dalam memberikan laporan kepada Bahlil.

Tonton juga Video: Jokowi Heran PLTP Tak Jalan Cepat Meski RI Punya 40% Energi Panas Bumi Dunia

(kil/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads