Subsidi BBM-Listrik Bengkak Jadi Rp 218 T!

Subsidi BBM-Listrik Bengkak Jadi Rp 218 T!

Retno Ayuningrum - detikFinance
Senin, 22 Sep 2025 16:16 WIB
Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam acara Market Outlook 2020 Mandiri Privete
Foto: Achmad Dwi Afriyadi/detikFinance
Jakarta -

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyampaikan realisasi subsidi dan kompensasi serta pemakaian barang subsidi, seperti Bahan Bakar Minyak (BBM), LPG 3 kg, hingga listrik mengalami kenaikan dibandingkan dengan 2024. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan volume BBM, LPG 3 kg, listrik, serta pupuk bersubsidi.

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menyampaikan realisasi subsidi dan kompensasi sampai dengan 31 Agustus 2025 mencapai Rp 218 triliun. Anggaran itu digelontorkan untuk BBM bersubsidi, LPG 3 kg, listrik bersubsidi, hingga pupuk bersubsidi.

Berdasarkan data Kemenkeu, realisasi subsidi dan kompensasi hingga Agustus 2025 mengalami kenaikan dibandingkan pada 2023 dan 2024. Pada 2023, realisasi subsidi dan kompensasi mencapai Rp 194,6 triliun, lalu naik di 2024 menjadi Rp 208,6 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Realisasi subsidi dan kompensasi ini dipengaruhi oleh fluktuasi ICP, depresiasi nilai tukar rupiah, serta peningkatan volume BBM, LPG 3 kg, listrik, serta pupuk bersubsidi.

ADVERTISEMENT

"Subsidi dan kompensasi Rp 218 triliun telah digelontorkan untuk BBM, LPG 3 kg, listrik dan pupuk," ujar Suahasil dalam konferensi pers APBN Kita, di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (22/9/2025).

Suahasil menerangkan pemakaian barang-barang subsidi di atas mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun lalu. Di antaranya, volume pemakaian BBM subsidi naik 3,5% dari sebelumnya 10.284 ribu kiloliter (KL) menjadi 10.639 ribu KL per 31 Agustus 2025. Untuk LPG 3 kg naik dari 4,74 juta di 2024 menjadi 4,9 juta.

Kemudian, pelanggan listrik subsidi naik dari 40,9 juta pelanggan menjadi 42,4 juta pelanggan. Realisasi pupuk bersubsidi pun naik dari 4,4 juta ton menjadi 5 juta ton. Kendati begitu, Suahasil berharap peningkatan pemakaian barang subsidi ini tetap dapat menggerakkan perekonomian masyarakat.

"Pemakaian barang subsidi tahun 2025 lebih tinggi dibandingkan pemakaian 2024. BBM 3,5% lebih tinggi realisasinya, LPG 3 kg 3,6 persen lebih tinggi, listrik sekitar 3,8 persen lebih tinggi dan pupuk 12,1%. Semoga ini membantu bergeraknya perekonomian di masyarakat," terangnya.

(acd/acd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads