Sejumlah SPBU Swasta Setuju Beli BBM dari Pertamina

Sejumlah SPBU Swasta Setuju Beli BBM dari Pertamina

Heri Purnomo - detikFinance
Jumat, 26 Sep 2025 15:14 WIB
Menteri ESDM Jero Wacik melakukan sidak ke terminal BBM Plumpang, Jakarta Utara, Rabu (31/7/2013). Menurutnya, stok BBM dan elpiji saat arus mudik dan balik Lebaran dalam posisi aman.
Foto: Juru Bicara Kementerian ESDM Dwi Anggia . Foto: Heri Purnomo/detikcom
Jakarta -

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan sudah ada empat dari lima badan usaha (BU) swasta yang menjalankan bisnis SPBU di RI sepakat berkolaborasi dengan Pertamina dalam penyediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) murni atau base fuel.Artinya dalam beberapa waktu ke depan stok BBM swasta akan kembali tersedia.

Sebagai informasi, Pertamina Patra Niaga (PPN) mengatakan bahwa kargo base fuel atau Bahan Bakar Minyak (BBM) murni telah tiba di Jakarta pada Rabu (24/9/2025).

"Sampai hari Rabu malam itu dari lima badan usaha swasta, hanya satu BU swasta yang belum sepakat," kata Juru Bicara Kementerian ESDM Dwi Anggia saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (26/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, Anggia belum menjelaskan BU swasta mana saja yang sudah setuju dan yang tidak setuju. Ia mengatakan bahwa jika nanti ada SPBU swasta yang belum menyediakan stok BBM nya, maka SPBU swasta tersebut lah yang belum sepakat.

ADVERTISEMENT

"Coba dicek nanti barang yang masih kosong berarti dia yang tidak sepakat," katanya.

Adapun Anggia mengatakan bahwa tidak bisa mengintervensi untuk BU swasta dalam pengadaan tambahan pasokan BBM. Ia mengatakan pemerintah dalam hal kesepakatan tersebut hanya berperan menjembatani kebutuhan BU swasta dengan Pertamina, sementara mekanisme kerja sama tetap dilakukan secara business to business (B2B).

Lebih lanjut, Anggia pasokan base fuel yang dari Pertamina sudah sesuai spesifikasi yang diminta, baik dari segi kualitas maupun standar internasional. Mekanisme pengadaannya juga dipastikan transparan melalui keterlibatan joint surveyor, sementara harga ditetapkan secara terbuka.

"Dirut Pertamina juga sudah menyampaikan bahwa tidak akan mengambil keuntungan dalam kondisi yang sekarang. Yang penting jadi prioritas kita sekarang adalah untuk memberikan barangnya ada di masyarakat, untuk melayani konsumen. Nah ketika sudah ada di sini, dengan spesifikasi syarat yang diberikan, pihak Pertamina saat ini posisinya menunggu, menunggu badan usaha-usaha untuk segera menyelesaikan mekanisme B to B-nya. Sehingga masyarakat bisa segera terlayani sampai akhir tahun ini," katanya.

Sebelumnya, Pertamina Patra Niaga (PPN) menyatakan kesiapannya untuk menyalurkan Bahan Bakar Minyak (BBM) murni atau base fuel ke badan usaha swasta yang memiliki SPBU sebagai bagian dari upaya menjaga stabilitas pasokan yang saat ini sedang kosong. Hal ini dikarenakan kargo base fuel atau Bahan Bakar Minyak (BBM) telah tiba di Jakarta, hari ini (24/9/2025).

Adapun penyediaan BBM murni tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut arahan pemerintah melalui Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, yang mendorong kolaborasi pemenuhan kebutuhan BBM antara Pertamina dan Badan Usaha Swasta (BU swasta).

Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Roberth MV Dumatubun menegaskan bahwa Pertamina membuka ruang kolaborasi dengan semangat saling menghormati aturan dan tata kelola yang berlaku. Ia mengatakan, seluruh aspek komersial juga akan dibahas lebih lanjut, dengan penekanan agar mekanisme berada dalam koridor hukum, aturan pemerintah, serta prinsip good corporate governance.

"Pertamina Patra Niaga menawarkan mekanisme penyediaan pasokan dengan menggunakan prosedur yang ada. Harapan kami, BU swasta dapat berkolaborasi dengan niat baik, sambil tetap menghormati aturan dan aspek kepatuhan yang berlaku di BUMN," jelas Roberth dalam keterangan tertulis, Rabu (24/9/2025).

Saksikan Live DetikSore :

(rrd/rrd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads