Rosan dan Sjafrie Bahas Harta Karun RI buat Industri Pertahanan

Rosan dan Sjafrie Bahas Harta Karun RI buat Industri Pertahanan

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 01 Okt 2025 11:35 WIB
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM sekaligus CEO Danantara Indonesia Rosan Roeslani
CEO Danantara Indonesia Rosan Roeslani/Foto: Dok. Istimewa
Jakarta -

Logam tanah jarang atau rare earth menjadi salah satu harta karun yang sangat berharga di Indonesia. Logam tanah jarang ini banyak ditemukan dari limbah-limbah pertambangan timah yang cukup masif produksinya di Indonesia.

CEO Danantara Rosan Roeslani dan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin membahas penggunaan logam tanah jarang untuk industri pertahanan. Momen pertemuan itu diunggah Rosan dalam akun Instagram resminya, @rosanroeslani, dikutip Rabu (1/10/2025).

"Indonesia memiliki potensi besar Logam Tanah Jarang (LTJ) yang tersebar di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi hingga Jawa. Sesuai arahan Bapak Presiden @prabowo, mineral strategis ini harus dimanfaatkan di dalam negeri untuk modernisasi alat pertahanan dan pengembangan kendaraan listrik," ungkap Rosan dalam keterangan unggahannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rosan mengatakan pengembangan logam tanah jarang akan dilakukan dengan menggandeng PT Pindad, salah satu industri pertahanan Indonesia. Pemerintah ingin menjadikan logam tanah jarang sebagai sumber energi masa depan sekaligus penggerak ekonomi nasional dengan signifikan.

ADVERTISEMENT

"Saya bersama Menteri Pertahanan dan Dirut PT Pindad membahas pengkajian nilai tambah LTJ, termasuk turunan dari pengolahan timah. Sejumlah BUMN juga akan dilibatkan, agar LTJ benar-benar menjadi sumber energi masa depan sekaligus penggerak ekonomi nasional," papar Rosan.

RI Olah Logam Tanah Jarang

Belum lama ini, Presiden Prabowo Subianto juga menyatakan Indonesia akan bergegas untuk mengolah logam tanah jarang atau rare earth. Menurutnya, harta karun tersebut banyak ditemukan di limbah-limbah tambang.

Nilai logam tanah jarang yang sangat tinggi bisa menjadi kunci bagi Indonesia untuk mencapai kekayaan. Maka dari itu, dia tidak ingin Indonesia kecolongan logam tanah jarang karena bentuknya seperti limbah.

"Tetapi, yang lebih merisaukan tapi juga berikan harapan, ternyata limbahnya memiliki nilai sangat tinggi, karena limbahnya ternyata berisi mineral-mineral yang disebut tanah jarang, rare earth. Jadi, saudara-saudara mungkin pejabat kita selama ini tidak mengerti, dia kira limbah, ternyata tanah jarang," sebut Prabowo dalam pidatonya pada Munas VI PKS, Senin (29/9/2025).

Oleh karena itu, Prabowo meminta Bea dan Cukai merekrut ahli kimia, sehingga kandungan logam tanah jarang di limbah timah tidak terbuang percuma.

"Maka saya minta Bea Cukai rekrut beberapa ahli-ahli kimia, kalau dia lihat pasir, padahal pasirnya ini nilainya luar biasa," kata Prabowo.

Sebagai bukti keseriusan lain agar Indonesia mampu mengelola rare earth, Prabowo sempat membentuk Badan Industri Mineral yang diketuai Mendiktisaintek Brian Yuliarto. Badan ini ditugaskan untuk mengelola industri material strategis. Khususnya adalah mineral logam tanah jarang yang bakal banyak digunakan di industri pertahanan.

Simak juga Video: Prabowo Lapor Perkembangan Industri Pertahanan ke Jokowi: Puas-Gembira

Halaman 2 dari 2
(hal/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads