PT Pertamina (Persero) didorong membangun lebih banyak kilang. Selain itu, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia meminta Pertamina bisa berkolaborasi dengan berbagai pihak agar percepatan pembangunan kilang bisa dilakukan.
"Begitupun Pertamina, mereka juga ekspansi untuk tingkat kan lifting dan kolaborasi untuk bangun kilang. Kita akan bangun kilang ke beberapa titik," ujar Bahlil saat bicara pada acara detikSore on Location, di Sarinah, Jakarta Pusat, Selasa (7/10/2025).
Bahlil menegaskan jangan sampai Indonesia terus menerus impor minyak dan BBM dari negara tetangga. Negara yang bahkan tidak punya sumber minyak sedikitpun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masa kita impor minyak dari negara tetangga yang nggak ada minyaknya," tegas Bahlil.
Sementara itu, di sesi yang sama Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri menyebutkan Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan akan beroperasi pada 10 November 2025. Kilang terbesar ini memiliki kapasitas pengolahan hingga 90 ribu barel per hari.
"Mudah-mudahan di bulan November, tanggal 10 November adalah kita akan mulai on-stream proyek RDMP Balikpapan, yaitu Refinery Development Master Plan Balikpapan, yang nanti akan meningkatkan kapasitas pengolahan kilang," kata Simon.
Menurut Simon, dengan mulai beroperasinya kilang tersebut akan mengurangi impor Bahan Bakar Minyak (BBM). Ia juga menyebutkan produksi dari kilang tersebut akan menghasilkan kualitas BBM yang baik.
"Tentunya dengan demikian, impor kita akan berkurang, produk yang dihasilkan akan lebih baik, dan produk yang dihasilkan nanti akan setara dengan Euro 5, yaitu kadar sulfur di bawah 10 ppm. Ini sangat luar biasa," papar Simon.
Simak Video 'Bahlil Ungkap RI Bakal Bikin Pabrik Etanol, Salah Satunya di Merauke':
(hal/hns)