PT PLN (Persero) menyalurkan listrik ke 8.000 rumah tangga prasejahtera di berbagai daerah dalam rangka Hari Listrik Nasional (HLN) 2025. Program bertajuk "Berbagi Cahaya, Menumbuhkan Harapan" ini menjadi langkah nyata untuk memperluas akses energi ke masyarakat kurang mampu.
Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (PUSKEPI) Sofyano Zakaria menilai inisiatif tersebut mencerminkan peran negara dalam memastikan seluruh lapisan masyarakat mendapatkan akses listrik yang merata.
"Sebagian besar warga penerima program ini sebenarnya tinggal dekat jaringan listrik, tetapi belum mampu melakukan sambungan baru. Melalui program ini, negara hadir lewat PLN untuk memastikan mereka juga menikmati terang yang sama," ujar Sofyano di Jakarta, Senin (27/10/2025).
Menurutnya, penyediaan 8.000 sambungan baru bukan hanya memberi penerangan, tetapi juga menggerakkan roda ekonomi masyarakat di daerah. Dengan listrik, aktivitas usaha kecil, pendidikan, dan produktivitas rumah tangga meningkat.
"Ketika listrik menyala, kehidupan ikut bergerak. Anak-anak bisa belajar di malam hari, pelaku UMKM bisa berproduksi lebih lama, dan ekonomi desa pun tumbuh," ujarnya.
Sofyano menambahkan, langkah PLN ini memperlihatkan transformasi korporasi yang tidak hanya fokus pada kinerja bisnis, tetapi juga nilai sosial dan kemanusiaan. "Pemerataan akses energi harus terus menjadi prioritas agar tidak ada warga yang tertinggal dari pembangunan," tutupnya.
(rrd/rir)