Begini Jurus Pemerintah Tekan Impor Solar

Begini Jurus Pemerintah Tekan Impor Solar

Heri Purnomo - detikFinance
Selasa, 11 Nov 2025 22:28 WIB
Menteri Pertanian Amran Sulaiman meninjau Balai Penilitian Tanaman Industri Penyegar, Badan Litbang Pertanian Kementan, tempat pembuatan B100 di Sukabumi, Kamis (21/2/2019).
Ilustrasi Biodiesel.Foto: Istimewa/Kementerian Pertanian
Jakarta -

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan upaya untuk lepas dari impor solar. Hal ini dilakukan dengan terus mendorong penerapan biodiesel sebagai campuran BBM.

Direktur Jenderal EBTKE Eniya Listiani mengatakan target impor solar tahun ini sebesar 4,92 juta kiloliter (KL). Angka ini turun dari 2024 mencapai 8,02 juta KL.

Berkurangnya target impor solar ini karena telah dijalankannya program mandatori Biodiesel B40.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat ini impor dari solar makin menurun, jadi kita bisa lihat dari grafiknya tadi bahwa impor solar yang berwarna kuning ini bisa lebih kecil dan ini kita harapkan nanti di pengaturan untuk komposisi biodiesel yang lebih besar lagi untuk bisa mengurangi impor," katanya dalam Rapar Kerja dengan Komisi XII DPR, di Jakarta, Selasa (11/11/2025).

Selain mengurangi impor solar, per 6 September 2025, penerapan B40 telah menghemat devisa sebesar Rp 107,20 triliun.

ADVERTISEMENT

"Untuk peningkatan nilai tambah CPO tahun 2025 ini hingga November sebesar Rp 16,89 triliun dan penyerapan tenaga kerja yang sudah terlaksana adalah sekitar 1,5 juta orang sudah bekerja di on-farm maupun off-farm," tambahnya.

Selain itu, Eniya juga menyinggung terkait dengan rencana penerapan B50 pada semester II 2025. Hal ini guna RI terbesar dari impor solar.

Ia mengatakan saat ini pihaknya sedang mempersiapkan bagaimana B50 bisa diterapkan sesuai dengan target yang sudah ditentukan. Baik dari uji teknis road test, uji kajian mengenai kecukupan dan keberlanjutan dana, dan kajian tentang ketersediaan CPO dan juga kajian adanya peningkatan infrastruktur pendukung.

"Dari sini kami berencana untuk dalam 6 bulan ke depan kita melakukan pengujian spesifik di lapangan terkait dengan persiapan B50. Dan yang perlu kita laporkan bahwa sebagai bahan pertimbangan uji standar teknis yang ada dari komposisi atau spesifikasi tentunya ini mengacu kepada standar B50 atau FAME yang lebih bagus lagi untuk bisa dicampurkan ke solar sebagai bahan baku utama," tutur Eniya.

Simak juga Video: Bahlil Tegaskan Tahun Depan RI Tak Lagi Impor Solar

(hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads