PT Pertamina (Persero) buka suara soal antrean yang mengular di stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) terdampak banjir yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Panjangnya antrean masyarakat yang ingin mengisi bahan bakar minyak (BBM) menandakan, stok memang masih tersedia.
Namun, VP Corporate Communication Pertamina Muhammad Baron mengatakan ada kecenderungan kondisi panic buying dari masyarakat.
"Sebenarnya antrean menunjukkan masih ada tersedianya BBM di sana, tetapi ada beberapa kondisi panic buying dari masyarakat. (Dan) Kami juga harus membagi (stok) yang masih membutuhkan ke daerah bencana," kata dia ditemui di Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Pusat, Senin (1/12/2025).
Pihaknya mengimbau agar masyarakat jangan panik karena BBM dipastikan akan terus dikirimkan. Namun, ia mengakui saat ini masih terkendala distribusi.
"Maka kami mengimbau masyarakat tetap tenang ketersediaan bbm terus kita salurkan ada terkendala distribusi, mohon masyarakat tidak panic buying, mempergunakan BBM secara bijak. Dan kami terus berupaya agar ini kembali normal," pungkasnya.
Dikutip dari detiksumut, warga Aceh mulai kesulitan mendapatkan BBM. Selain di SPBU, antrean mengular di pedagang minyak eceran. Pantauan detikSumut Minggu (30/11/2025), antrean panjang sudah terlihat sejak tadi malam di Kabupaten Pidie Jaya dan Pidie.
Warga berkumpul di sepanjang jalan menuju SPBU untuk menunggu giliran diisi minyak. Kendaraan didominasi kendaraan roda dua. detikSumut melakukan pemantauan dalam perjalanan dari Meureudu, Pidie Jaya menuju Banda Aceh.
Beberapa kios penjual minyak eceran di 'Pertamini' juga dipenuhi pemotor. Antrean di beberapa lokasi menyebabkan terjadi kemacetan di jalan raya.
Kondisi serupa juga terjadi di Medan. Ratusan kendaraan memadati SPBU Pancing, Jalan Williem Iskandar, Kota Medan, Sumatera Utara, Minggu (30/11/2025) malam.
SPBU dipadati ratusan kendaraan mulai dari kendaraan roda dua hingga roda empat. Antrean sepeda motor bahkan mengular hingga ke sepanjang jalan pada malam hari.
Beberapa pengendara mengungkapkan sudah mengantre kurang lebih 1-2 jam. Mereka mengaku rela antre lantaran kondisi tangki yang sudah menipis dan isu kelangkaan dari media sosial.
Simak juga Video 'Akses Darat Sumut-Aceh Hingga Gayo Lues Masih Lumpuh':
(ara/ara)