Pertamina Patra Niaga menjamin ketersediaan pasokan BBM dan LPG selama periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 melalui pengoperasian Satuan Tugas (Satgas) Nataru yang telah aktif sejak November. Seluruh upaya difokuskan untuk memastikan distribusi energi berjalan lancar di tengah meningkatnya mobilitas masyarakat pada libur akhir tahun.
Melalui Satgas Nataru, Pertamina Patra Niaga menegaskan komitmennya agar masyarakat dapat menjalani mudik, liburan, serta perayaan Natal dan Tahun Baru dengan aman dan nyaman tanpa kendala pasokan BBM maupun LPG.
"Kami berkomitmen penuh agar masyarakat bisa mudik dan berlibur dengan nyaman. Fokus utama Satgas Nataru adalah menjaga kelancaran distribusi energi di seluruh Indonesia," ujar VP Retail Business Support Pertamina Patra Niaga, Beny Harto Wijaya, saat Press Conference di Kantor Pusat Pertamina Patra Niaga, Jakarta Selatan, pada Senin (22/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beny menjelaskan kesiapan Satgas Nataru dibangun melalui empat pilar utama. Pilar pertama adalah layanan energi, dengan menyiagakan 7.885 SPBU, 6.777 Pertashop, 6.634 agen LPG, 736 SPBE, serta 223 agen minyak tanah yang tersebar di seluruh Indonesia.
Selain itu, Pertamina Patra Niaga juga memastikan kesiapan infrastruktur LPG yang terdiri dari 5.770 agen LPG PSO dan 864 agen LPG NPSO, serta 628 SPBE PSO dan 108 SPBE NPSO, guna menjamin kelancaran pasokan energi rumah tangga dan usaha kecil selama masa libur Nataru.
Pilar kedua adalah wilayah atensi yang difokuskan pada daerah rawan bencana dan wilayah terdampak banjir, seperti Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Di wilayah tersebut, distribusi energi dilakukan melalui berbagai skema, termasuk jalur darat, laut, hingga alternatif lainnya agar pasokan tetap terjaga.
"Di wilayah dengan kondisi darurat, kami melakukan mitigasi berlapis agar pasokan BBM dan LPG tetap tersedia. Seluruh tim di lapangan kami siagakan untuk merespons cepat setiap dinamika," kata Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra.
Pilar ketiga adalah layanan promosi yang disiapkan selama masa Natal dan Tahun Baru guna memberikan nilai tambah bagi masyarakat dalam mengakses layanan energi. Program ini diharapkan dapat mendukung kenyamanan konsumen selama periode libur.
Pilar keempat adalah layanan tambahan, antara lain penyediaan 34 unit Serambi MyPertamina, yang terdiri dari 5 unit di rest area jalur tol dan 29 unit Serambi Compact/Mini di kawasan wisata, rest area tol, bandara, dan pelabuhan.
"Selain menjaga pasokan energi, kami juga ingin menghadirkan pengalaman perjalanan yang lebih nyaman melalui layanan tambahan seperti Serambi MyPertamina dan layanan motoris," kata Beny Harto.
Dari sisi proyeksi konsumsi energi selama Nataru, Pertamina Patra Niaga memperkirakan konsumsi gasoline meningkat sekitar 3,2%, sementara demand gasoil diproyeksikan turun sekitar 7,6% dibandingkan kondisi normal.
Selain itu, penyaluran LPG diperkirakan meningkat sekitar 7,2%, avtur naik 5,2 %, serta kerosin meningkat sekitar 4,3%seiring meningkatnya aktivitas perjalanan dan pariwisata masyarakat.
"Kami memastikan stok nasional BBM dan LPG berada di atas level aman dan terus dimonitor secara real time melalui command center Satgas agar kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi," ujar Mars Ega.
Pertamina Patra Niaga juga mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan aplikasi MyPertamina dalam melakukan transaksi non-tunai serta mencari lokasi SPBU terdekat. Layanan informasi dan pengaduan tetap tersedia selama 24 jam melalui Pertamina Call Center 135 selama masa Satgas Nataru.
Press conference kesiapan Satgas Nataru ini turut dihadiri jajaran manajemen Pertamina Patra Niaga, antara lain Corporate Secretary Roberth MV Dumatubun, VP Retail Business Support Beny Harto Wijaya, VP Industrial and Marine Fuel Business Oos Kosasih, serta VP Business Development and Subsidiary Sigit Setiawan.
(akn/ega)











































