Meski investornya mundur, Facebook masih kekeuh dengan rencana awalnya. Libra Association baru saja mengumumkan 21 anggota pendiri dan para petinggi perusahaan.
Senin lalu, mereka berkumpul di Jenewa, Swiss untuk menandatangani piagam Libra Association. Dewan direksi pun sudah dibentuk yang terdiri dari lima orang termasuk David Marcus yang memimpin poject Libra, Andreessen Horowitz (PayU), Kiva Microfunds dan Xapo Holdings, seperti dikutip dari CNBC Indonesia, Selasa (15/10/2019).
Libra Association adalah organisasi yang mengelola uang Facebook Libra. Organisasi nirlaba ini menargetkan memiliki 28 investor yang memiliki hak voting. Untuk mendapatkan hak voting investor harus mengucurkan dana US$ 10 juta.
Baca juga: OJK Pantau Ketat Perkembangan Libra |
Sebelumnya, Mastercard, Visa, PayPal, eBay, Stripe, Mercado Pago. Terbaru adalah Booking.com.
Libra Facebook merupakan mimpi Mark Zuckerberg untuk mengirim uang semudah kirim pesan. Uang Libra akan digunakan untuk bertransaksi di Facebook dan para investornya.
Libra akan dikaitkan dengan mata uang resmi dunia sehingga pergerakan harganya mengikuti mata uang resmi tersebut. Recananya Facebook Libra akan diterbitkan pada Semester I-2020.
Namun, Libra mendapat banyak tentang dari bank sentral hingga Presiden Donald Trump. Alasannya, bank sentral tidak bisa mengontrol peredaran uang Libra. Padahal dari sisi pengguna Libra berpotensi berdampak sistemik pada sistem keuangan bila bermasalah.
Berita ini bisa dilihat juga di CNBC Indonesia melalui tautan berikut ini: 7 Investornya Mundur, Bagaimana Nasib Uang Facebook Libra?
Simak Video "Messenger dan Facebook Dikabarkan Bakal Balikan"
[Gambas:Video 20detik]
(ang/ang)