Bitcoin mengalami penurunan drastis setelah gagal membuat rekor baru. Perdagangan Asia pada hari Kamis harga Bitcoin turun lebih dari 6%.
Melansir Reuters, Kamis (26/11/2020), mata uang kripto terbesar dan paling terkenal di dunia ini terakhir diperdagangkan sekitar US$ 17.700. Angka itu turun lebih dari $ 1.000 atau Rp 14 juta lebih dari penutupan sebelumnya
"Tidak mengherankan bahwa setelah gagal mencapai titik tertinggi sepanjang masa, akan ada koreksi cepat semacam ini," kata manajer penjualan Diginex, Justin d'Anethan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun harga Bitcoin tengah turun yang mungkin menuju level US$ 16.000-an, dia yakin tren kenaikan harga masih besar.
Pada tahun ini, Bitcoin telah naik 358,6% dari level terendah tahun ini di US$ 3.850 pada 13 Maret. Namun dalam perjalanan kenaikannya, Bitcoin belum mampu menembus level tertinggi sebelumnya di posisi US$ 19.666 pada Desember 2017.
Analis mengatakan bahwa reli terbaru ini berbeda dari tahun 2017 karena secara proporsional terdapat lebih sedikit investor ritel dan lebih banyak investor institusi seperti hedge fund yang memperdagangkan mata uang kripto.