Bitcoin menjadi mata uang kripto yang populer belakangan ini. Nilainya yang terus melonjak, bahkan tembus Rp 940 juta membuat banyak orang tergiur.
Namun patut diketahui, nilai bitcoin naik turun alias fluktuatif. Artinya, Anda yang membeli bisa saja untung, atau bisa saja rugi alias buntung. Supaya tak rugi, ada baiknya investor memahami seluk beluk mengenai bitcoin tersebut.
CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan, sebelum menaruh seluruh uang di bitcoin cs, sebaiknya dipastikan dulu uang yang akan dipakai adalah uang dingin. Artinya, uang itu adalah uang di luar uang pengeluaran sehari-hari, uang pinjaman atau utang, apalagi uang yang bukan milik sendiri seperti uang arisan, uang perusahaan dan lain sebagainya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertama, jangan pernah menggunakan uang panas, apa itu uang panas yaitu uang yang tidak siap untuk kita pakai, uang panas itu uang yang harus kita pakai, kalau trading kripto harus dengan uang dingin yaitu uang yang siap disimpan jangka panjang," ujar Oscar dalam program d'Mentor detikcom seperti ditulis Kamis (15/4/2021).
Oscar menceritakan tak jarang ada saja investor menggunakan uang belanjanya atau uang dapur untuk trading kripto. Hal itulah yang jadi pemicu ada saja yang buntung saat berinvestasi uang kripto. Saat tiba-tiba investor membutuhkan uang, ia langsung menjual aset kriptonya padahal posisinya nilai tukarnya sedang di bawah.
Padahal, kunci sukses berinvestasi di bitcoin cs menurutnya sangat sederhana yakni, menunggu momen nilai tukar aset kripto yang dimiliki mencapai harga tertinggi lalu dijual dan dibeli lagi saat harganya jatuh. Begitu seturusnya.
"Padahal trading kripto itu kita bicara momen, momen tepat untuk membeli dan momen tepat untuk menjual, kalau memang belum momennya jual ya jangan dipaksa jual, tapi kalau pakai uang panas, kadang-kadang ada kebutuhan yang harus dibayarkan, jadi terpaksa jual sekarang," terangnya.
Lanjut halaman berikutnya soal bitcoin.
Tonton juga Video: Rp 10 Ribu Bisa Beli Bitcoin