Uang kripto semakin tenar di Indonesia. Pemain yang terjun dalam transaksi Bitcoin cs semakin bertambah.
Bahkan nilai transaksinya mencapai Rp 1,7 triliun per hari. Data itu diungkapkan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga yang berasal dari Bappebti yang menaungi perdagangan komoditas.
"Nilai transaksi dari pelaku, berdasarkan data yang kami peroleh kira-kira satu hari sekitar Rp 1,7 triliun nilainya. Itu naik turun," ucapnya dalam acara d'Rooftalk, Selasa malam (18/5/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: d'Rooftalk: 'Godaan Cuan Investasi Kripto' |
Jerry mengatakan data itu menunjukkan betapa semakin besarnya perdagangan kripto di Indonesia. Perdagangan itu dilakukan melalui 13 penyelenggara perdagangan aset kripto di Indonesia.
Pemerintah melihat adanya peluang pemasukan negara dalam data perdagangan kripto sebesar itu. Oleh karena itu, Kemendag semakin serius untuk membuat bursa khusus perdagangan Bitcoin cs.
"Kalau Rp 1,7 triliun per hari, 1 tahun berapa? Kita bisa melihat ada pemasukan dari situ. Oleh karena itu rencananya Kemendag akan membuat bursa untuk kripto," tegasnya.
Dengan membuat bursa khusus kripto, menurut Jerry perdagangan akan lebih lebih baik dan transparan karena akan ada regulasi yang jelas. Selain itu lembaga bursa yang dibentuk juga bisa menjadi wadah bagi pelaku yang mencari pertanggungjawaban.
"Bursa ini memang diatur selayaknya kita mengatur komoditas. Kita punya Bursa Efek, kenapa kita nggak bisa punya bursa untuk komoditas kripto," tuturnya.
Ada tiga hal yang menurutnya bermanfaat dari bursa kripto nantinya. Pertama memudahkan para pelaku, kedua regulasi dan peraturan akan lebih jelas, ketiga bermanfaat untuk menambah pemasukan negara.
"Dan kalau memang sudah establish, ini akan menjadi bursa kripto pertama di dunia yang diregulasi oleh pemerintah," tambahnya.
Selain membentuk bursa, Kemendag juga akan membuat lembaga kliring khusus Bitcoin cs. Fungsinya untuk menyimpan dana pelanggan. Rencananya 70% disimpan di lembaga kliring, sisanya di penyelenggara perdagangan kripto.
"Lalu kita punya pengelola tempat penyimpan aset kripto yang berfungsi sebagai lembaga penyimpan aset, yang nanti minimal 50% dari aset kripto ditransaksikan dan di pedagang 50% juga. Ini semua saya pikir salah satu instrumen kita untuk memastikan bahwa itu aman," tutupnya.
(das/ara)