3 Fakta Kondisi Pasar Bitcoin Cs RI yang Didominasi Milenial

3 Fakta Kondisi Pasar Bitcoin Cs RI yang Didominasi Milenial

Danang Sugianto - detikFinance
Kamis, 20 Mei 2021 07:00 WIB
LONDON, ENGLAND - APRIL 25: In this photo illustration of the litecoin, ripple and ethereum cryptocurrency altcoins sit arranged for a photograph beside a smartphone displaying the current price chart for ethereum on April 25, 2018 in London, England. Cryptocurrency markets began to recover this month following a massive crash during the first quarter of 2018, seeing more than $550 billion wiped from the total market capitalisation. (Photo by Jack Taylor/Getty Images)
Foto: Jack Taylor/Getty Images
Jakarta -

Demam investasi cryptocurrency semakin menggila di Indonesia. Pasar trading uang kripto semakin besar seiring dengan bertambahnya jumlah investor dan nilai transaksinya di Indonesia.

Berikut 3 fakta tentang kondisi pasar Bitcoin cs di Indonesia:

1. Nilai Transaksi Tembus Rp 1,7 T/Hari

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemain yang terjun dalam transaksi pasar uang kripto semakin bertambah. Bahkan nilai transaksinya mencapai Rp 1,7 triliun per hari.

Data itu diungkapkan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga yang berasal dari Bappebti yang menaungi perdagangan komoditas.

ADVERTISEMENT

"Nilai transaksi dari pelaku, berdasarkan data yang kami peroleh kira-kira 1 hari sekitar Rp 1,7 triliun nilainya. Itu naik turun," ucapnya dalam acara d'Rooftalk, Selasa malam (18/5/2021).

Jerry mengatakan data itu menunjukkan betapa semakin besarnya perdagangan kripto di Indonesia. Perdagangan itu dilakukan melalui 13 penyelenggara perdagangan aset kripto di Indonesia.

Salah satu penyelenggara perdagangan aset kripto yang cukup tenar di Indonesia adalah Indodax. Nilai transaksi per harinya di Indodax mencapai Rp 500-600 miliar, bahkan pernah mencapai tertingginya Rp 2 triliun dalam sehari.

"Di Indodax perhari Rp 500-600 miliar per hari. Tertinggi 1 hari pernah di sekitar Rp 2 triliun. Momentumnya ketika harga bitcoin juga lagi naik signifikan, didukung Dogecoin juga, Ethereum juga. Ketiga coin ini memiliki marketcap paling besar sehingga sanggat besar pengaruhnya," kata VP Commercial Indodax Bagas Satriadi.

2. Kemendag Makin yakin Buat Bursa Kripto

Pemerintah, kata Jerry, melihat adanya peluang pemasukan negara dalam data perdagangan kripto sebesar itu. Oleh karena itu, Kemendag semakin serius untuk membuat bursa khusus perdagangan uang kripto.

"Kalau Rp 1,7 triliun per hari, 1 tahun berapa? Kita bisa melihat ada pemasukan dari situ. Oleh karena itu rencananya Kemendag akan membuat bursa untuk kripto," tegasnya.

Dengan membuat bursa khusus kripto, menurut Jerry perdagangan nantinya akan lebih lebih baik dan transparan karena akan ada regulasi yang jelas. Selain itu lembaga bursa yang dibentuk juga bisa menjadi wadah bagi pelaku yang mencari pertanggung jawaban.

"Bursa ini memang diatur selayaknya kita mengatur komoditas. Kita punay bursa efek, kenapa kita nggak bisa punya bursa untuk komoditas kripto," tuturnya.

Ada 3 hal yang menurutnya bermanfaat dari bursa kripto nantinya. Pertama memudahkan para pelaku, kedua regulasi dan peraturan akan lebih jelas, ketiga bermanfaat untuk menambah pemasukan negara.

"Dan kalau memang sudah establish, ini akan menjadi bursa kripto pertama di dunia yang diregulasi oleh pemerintah," tambahnya.

Selain membentuk bursa, Kemendag juga akan membuat lembaga kliring khusus kripto. Fungsinya untuk menyimpan dana pelanggan. Rencananya 70% akan disimpan di lembaga kliring, sisanya di penyelenggara perdagangan kripto.

"Lalu kita punya pengelola tempat penyimpan aset kripto yang berfungsi sebagai lembaga penyimpan aset, yang nanti minimal 50% dari aset kripto ditransaksikan dan di pedagang 50% juga. Ini semua saya pikir salah satu instrumen kita untuk memastikan bahwa itu aman," tutupnya.

3. Milenial Dominasi Transaksi Bitcoin cs

Besarnya nilai transaksi itu didukung oleh kenaikan member di Indodax yang cukup signifikan. Saat ini total member di Indodax mencapai 3,5 juta member. Bagas menjelaskan, dari segi demografisnya member Indodax itu berusia dalam rentang 18-45 tahun.

"Kalau dari sisi kontribusinya 70% itu laki-laki," tambahnya.

Menariknya lagi dari total member Indodax itu yang paling banyak berusia 20-25 tahun. Kontribusinya mencapai 30% dari total transaksi perdagangan tersebut. Artinya generasi milenial dan generasi Z cukup banyak kontribusinya dalam transaksi di Indodax yang mencapai Rp 500-600 miliar per hari itu.

"Dan mereka aktif trading," ucapnya.

Bagas juga mengatakan, membernya yang berusia 20-25 tahun itu sudah memiliki penghasilan sendiri. Dia memperkirakan mereka baru masuk dunia kerja dan belum lama mempunyai penghasilan sendiri.

"Karena tren di Indonesia sudah mulai banyak juga milenial yang sudah investasi, Mereka sudah mengetahui reksadana, sudah tahu saham, dan mungkin karena kripto trennya lagi naik mereka melihat peluang di kripto," tutupnya.



Simak Video "Godaan Cuan Investasi Kripto"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads