Tak semua orang memahami soal aset kripto. Untuk menerangkannya pun juga perkara mudah.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengataku, sempat ditanya oleh orang tua mengenai pengertian aset kripto. Ia pun mengaku sulit untuk menjelaskan asep kripto tersebut.
Meski begitu, dia bilang, jika melihat sejarahnya dinamika aset kripto ini tidak jauh berbeda dengan uang kertas saat diperkenalkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika saya ditanya sama orang tua saya, kebetulan mamah nanya, 'Apa sih mas itu aset kripto itu?'. Jadi itu juga sesuatu menerangkan yang sangat sulit. Tetapi kalau kita melihat sejarah, sebenarnya aset kripto atau mata uang kripto ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan uang kertas ketika pertama kali diperkenalkan," paparnya dalam acara 'Mengelola Demam Aset Kripto', Kamis (17/6/2021).
Dia menerangkan, mulanya uang kertas merupakan ilustrasi daripada bagian aset yang ditaruh di tempat ketiga. Kemudian, uang kertas menjadi kepercayaan daripada interaksi perekonomian suatu negara.
"Terutama US dolar di awal tahun 70-an menjadi sangat utama di dalam mediasi pembayaran tersebut. Kalau orang Amerika bilang in god with trust, tandanya uang itu bagian daripada yang kita lakukan secara kepercayaan," katanya.
Lebih lanjut, Lutfi bilang, ketika nilai aset kripto naik turun, orang di Jepang tidak merasa terganggu. Dari informasi orang Jepang yang diterimanya, setiap orang yang bertransaksi di aset kripto mengetahui dinamika pasar pada aset yang diperdagangkan.
"Kemudian risiko yang akan terjadi ini merupakan sebuah bagian daripada pengertian jadi kalau terjadi apa-apa dengan investasi mereka ini adalah bagian daripada dinamika investasi. Artinya bisa untung, banyak juga orang-orang yang merasa merugi," terangnya.