Harga Bitcoin anjlok! Aset kripto tersebut jatuh sempat jatuh di bawah US$ 30.000 atau Rp 432 juta (kurs Rp 14.400/US$).
Mengutip CNBC.com (22/6/2021) Bitcoin turun lebih dari 11% menjadi US$ 28.911. Angka tersebut lebih rendah dibanding posisi terakhir tahun lalu yang berada di level US$ 29.026 menurut data Coin Metrics.
Para analis telah mengamati level US$ 30.00 sebagai level utama support. Analis mengatakan, level berikutnya yang harus diperhatikan ialah untuk support bisa serendah level US$ 20.000.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
CEO Galaxy Digital Mike Novogratz mengatakan, Bitcoin masih bisa rebound setelah pergerakan Selasa tetapi ada penurunan signifikan ke level support berikutnya.
"US$30.000, kita akan lihat apakah itu berlaku pada hari itu. Kita mungkin terjun di bawahnya untuk sementara dan menutup di atasnya. Jika benar-benar ditembus, US $25.000 adalah tingkat support berikutnya," kata Novogratz.
Bitcoin telah mengalami sejumlah tekanan beberapa waktu belakangan ini. Di antaranya dari cuitan elon Musk yang menggerakkan pasar terkait masalah lingkungan dan adanya kekhawatiran serangan ransomware pada Colonial Pipeline.
Kemudian, Bitcoin terpukul oleh berita dari China di mana regulator melakukan pembatasan energi penambangan dan memerintahkan lembaga keuangan seperti Alipay untuk tidak berbisnis dengan perusahaan kripto. Harga kripto sempat menyentuh US$ 40.000 minggu lalu dan jatuh lagi pada hari Senin.
Bitcoin telah turun sekitar 54% dari level tertinggi sepanjang masa US$ 64.000 pada pertengahan April dan diikuti aset kripto lainnya Ethereum turun 8% dan Dogecoin turun lebih dari 16%.
Jatuhnya pasar kripto pernah terjadi sebelumnya di mana Bitcoin anjlok sampai 80% dari level tertinggi akhir 2017. Investor kripto profesional telah memperingatkan adanya ruang terus bergejolak di tahun-tahun mendatang.
"Satu-satunya jaminan dengan ruang cryptocurrency adalah volatilitas dan jelas, itulah yang kami miliki saat ini," kata pendiri Fairlead Strategies Katie Stockton.
"Ini bukan hal baru, kami pernah mengalami hari-hari seperti ini sebelumnya, ini hanya masalah menavigasi melalui kebisingan ini," tambahnya.