Pencipta Ethereum Kritik Ide Bisnis Kripto Bos Twitter dan Facebook

Pencipta Ethereum Kritik Ide Bisnis Kripto Bos Twitter dan Facebook

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Sabtu, 21 Agu 2021 11:30 WIB
LONDON, ENGLAND - APRIL 25: In this photo illustration of the litecoin, ripple and ethereum cryptocurrency altcoins sit arranged for a photograph beside a smartphone displaying the current price chart for ethereum on April 25, 2018 in London, England. Cryptocurrency markets began to recover this month following a massive crash during the first quarter of 2018, seeing more than $550 billion wiped from the total market capitalisation. (Photo by Jack Taylor/Getty Images)
Ilustrasi/Foto: Jack Taylor/Getty Images
Jakarta -

Pencipta Ethereum, Vitalik Buterin menyatakan keberatan dengan rencana yang dimiliki oleh pendiri Twitter Jack Dorsey dan pendiri Facebook Mark Zuckerberg.

Dikutip dari fortune.com, disebutkan jika Dorsey saat ini membuat dompet khusus Bitcoin bernama Square. Dompet itu juga menjadi platform keuangan yang all in one karena pengembang juga bisa menjalankan proyek terkait Bitcoin.

Buterin menyebutkan dirinya skeptis terhadap rencana Dorsey karena Ethereum memiliki fungsi yang memungkinkan orang untuk memasukkan aset mereka ke dalam smartbox. Dia mengungkapkan seharusnya Dorsey membuat sistem sendiri untuk penerapan hal tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang terlihat sama, tapi hal itu akan menjadi sesuatu yang tingkat kepercayaannya rendah," imbuh dia.

Buterin menyebut jika Bitcoin tak akan bisa menggantikan dolar sepenuhnya. Hal ini karena stabilitas nilai tukarnya tidak terlalu baik.

ADVERTISEMENT

"Saya pikir cryptocurrency ini jadi peran penting di samping mata uang yang ada saat ini," jelas dia.

Dia juga mengomentari Mark Zuckerberg yang ingin terjun ke cryptocurrency dengan Libra atau sekarang yang dikenal dengan nama Diem. Menurutnya, hal itu adalah sesuatu yang berisiko tinggi. Karena Facebook pernah mengalami krisis kepercayaan dari para penggunanya.

Walaupun Facebook mencoba membangun sistem sendiri dan memboyong berbagai ahli di industri itu. Hal ini kurang memberikan kepercayaan untuk orang yang masih ragu.

Zuckerberg akan menjadi taruhannya ketika era media sosial mulai bergeser dan Facebook mulai tertinggal dan mendapat predikat perusahaan lawas.

"Selama pandemi dunia beralih sangat cepat, internet menjadi pusat perhatian masyarakat," jelas dia.

(kil/eds)

Hide Ads