Ternyata Oh Ternyata... Ini yang Bikin Subur Dompet Digital di RI

Ternyata Oh Ternyata... Ini yang Bikin Subur Dompet Digital di RI

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Selasa, 14 Sep 2021 18:15 WIB
a hand hold a smart phone and pay with it.
Ternyata Oh Ternyata... Ini yang Bikin Subur Dompet Digital di RI
Jakarta -

Pembayaran secara elektronik khususnya penggunaan dompet digital saat ini sudah menjadi tren di masyarakat. Dompet digital dinilai lebih mudah dan efisien ketika melakukan pembayaran.

Karena tak lagi butuh uang kertas dan logam sampai tak perlu lagi menunggu uang kembalian. Namun masih ada beberapa kasus yang membuat pembayaran elektronik atau menggunakan dompet digital menjadi sulit dilakukan.

Misalnya ada penjaga merchant yang belum memahami jika saat ini sudah ada QRIS dan bisa digunakan oleh seluruh layanan dompet digital yang ada di Indonesia. Dengan QRIS ini, pengguna dompet digital tak perlu punya banyak aplikasi. Karena satu aplikasi saja bisa digunakan untuk satu kode pembayaran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Asisten Gubernur/Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta mengungkapkan saat ini BI terus melakukan edukasi dan sosialisasi terkait QRIS.

"Strategi kita lakukan terus menerus baik di webinar, media sosial. Kalau dilihat dari transaksi off us angkanya juga selalu di atas 50%," kata Filianingsih kepada detikcom, Selasa (14/9/2021).

ADVERTISEMENT

Dia mengungkapkan, bank sentral selaku regulator terus mengedukasi hingga hal ini benjadi kebiasaan. "Memang dibutuhkan waktu dan keterlibatan semua pihak," imbuh dia.

Simak juga video 'Survei OVO: 6 dari 10 Orang Sulit Atur Keuangan Selama Ramadhan':

[Gambas:Video 20detik]



Dari data BI transaksi ekonomi dan keuangan digital pada Juli 2021 terus tumbuh seiring meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat untuk berbelanja daring, perluasan pembayaran digital dan akselerasi digital banking. Nilai transaksi Uang Elektronik (UE) meningkat 57,71% (yoy) mencapai Rp 25,4 triliun.

Nilai transaksi digital banking juga tumbuh 53,08% (yoy) menjadi Rp 3.410,7 triliun. Volume transaksi digital banking juga meningkat sebesar 56,07% (yoy) mencapai 649,8 juta transaksi.

Nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debet, dan kartu kredit tercatat Rp642,3 triliun, tumbuh 6,84% (yoy), seiring dengan peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat.

Selanjutnya, Bank Indonesia akan terus mendorong peningkatan transaksi nontunai termasuk perluasan merchant QRIS serta berkoordinasi dengan kementerian/lembaga dan Penyedia Jasa Pembayaran untuk mengakselerasi pengembangan ekosistem ekonomi dan keuangan digital.

Di sisi tunai, Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) pada Juli 2021 mencapai Rp 852,9 triliun, meningkat 11,82% (yoy). Bank Indonesia terus memperkuat sistem distribusi yang efektif dan aman di tengah pembatasan kegiatan masyarakat untuk menjamin ketersediaan dan kecukupan uang kartal di masyarakat.


Hide Ads