Pembayaran secara elektronik khususnya penggunaan dompet digital saat ini sudah menjadi tren di masyarakat. Dompet digital dinilai lebih mudah dan efisien ketika melakukan pembayaran.
Karena tak lagi butuh uang kertas dan logam sampai tak perlu lagi menunggu uang kembalian. Namun masih ada beberapa kasus yang membuat pembayaran elektronik atau menggunakan dompet digital menjadi sulit dilakukan.
Misalnya ada penjaga merchant yang belum memahami jika saat ini sudah ada QRIS dan bisa digunakan oleh seluruh layanan dompet digital yang ada di Indonesia. Dengan QRIS ini, pengguna dompet digital tak perlu punya banyak aplikasi. Karena satu aplikasi saja bisa digunakan untuk satu kode pembayaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asisten Gubernur/Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta mengungkapkan saat ini BI terus melakukan edukasi dan sosialisasi terkait QRIS.
"Strategi kita lakukan terus menerus baik di webinar, media sosial. Kalau dilihat dari transaksi off us angkanya juga selalu di atas 50%," kata Filianingsih kepada detikcom, Selasa (14/9/2021).
Dia mengungkapkan, bank sentral selaku regulator terus mengedukasi hingga hal ini benjadi kebiasaan. "Memang dibutuhkan waktu dan keterlibatan semua pihak," imbuh dia.
Simak juga video 'Survei OVO: 6 dari 10 Orang Sulit Atur Keuangan Selama Ramadhan':