Nggak Cuma Sawit-Batu Bara, Aset Kripto RI Juga Potensial Diekspor

Nggak Cuma Sawit-Batu Bara, Aset Kripto RI Juga Potensial Diekspor

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 25 Okt 2021 17:22 WIB
LONDON, ENGLAND - APRIL 25: In this photo illustration of the litecoin, ripple and ethereum cryptocurrency altcoins sit arranged for a photograph beside a smartphone displaying the current price chart for ethereum on April 25, 2018 in London, England. Cryptocurrency markets began to recover this month following a massive crash during the first quarter of 2018, seeing more than $550 billion wiped from the total market capitalisation. (Photo by Jack Taylor/Getty Images)
Nggak Cuma Sawit-Batu Bara, Aset Kripto RI Juga Potensial Diekspor
Jakarta -

Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan Indonesia ke depannya bukan cuma akan melakukan ekspor komoditas migas atau non migas saja. Dia bilang aset digital macam kripto pun bisa saja diekspor.

Khusus kripto, Jerry mengatakan saat ini pemerintah sedang melakukan pembentukan bursa. Nantinya, dengan bursa ini transaksi aset kripto bisa dilakukan dalam ekosistem yang baik dan terintegrasi.

Nah kalau sudah ada ekosistem yang baik dengan pembentukan bursa, Jerry bilang aset kripto yang mulai banyak dikembangkan di dalam negeri bisa mendapatkan dukungan untuk dipasarkan di bursa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ke depannya bila ekosistem dengan bursa sudah terbentuk, ke depannya bukan tidak mungkin token-token atau koin-koin yang buatan lokal, yang diinisiasi teman-teman anak muda bisa di-support dengan keberadaan bursa," ungkap Jerry dalam acara diskusi virtual bersama IDM Co Op, Senin (25/10/2021).

Bukan cuma dipasarkan di dalam negeri, aset-aset kripto yang dikembangkan di dalam negeri pun bisa jadi komoditas ekspor. "Jadi, potensi token-token ini juga bisa dibuat sebagai andalan produk ekspor," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Jerry melanjutkan, sejatinya di masa kini ekspor komoditas bukan cuma yang berbentuk fisik saja. Misalnya, ekspor komoditas macam kelapa sawit, batu bara, atau nikel. Tapi kini, produk digital pun potensial untuk diekspor. Aset kripto jadi salah satu contohnya.

"Produk yang kita ekspor ini tidak lagi hanya migas dan non migas saja, produk digital salah satunya hal-hal seperti kripto ini juga bisa," ungkap Jerry.

Jerry juga menegaskan kripto bukan lah mata uang, namun komoditas. Jadi bentuknya aset untuk diperdagangkan, bukan lah mata uang untuk alat tukar. Dia menegaskan untuk alat tukar yang bisa digunakan di Indonesia cuma ada mata uang rupiah.

"Makanya saya lebih prefer sebut aset kripto bukan Cryptocurrency, karena ini komoditas bukan mata uang. Komoditas maka yang atur adalah Kemendag," kata Jerry.

Sebelumnya diberitakan, tak lama lagi token kripto buatan dalam negeri akan segera hadir. Token ini bernama IDM. Kehadiran token ini diharapkan dapat mendukung gerakan Bangga Buatan Indonesia.

"Semua proyek kami persembahkan untuk negara ini. Juga sebagai reaksi bahagia ketika mendengar Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yang dikomandani Bapak Luhut Binsar Panjaitan (Menko Marves) akan terus mengkampanyekan gerakan tersebut secara masif. Karena bagi kami, ini adalah jalur perjuangan di era milenial dan generasi Z saat ini, yang serba cepat dan terbuka," kata CEO Indonesia Digital Cooperatives (IDM Co-op) M. Chairul Basyar dalam keterangannya, Senin (11/10/2021).


Hide Ads