Masalah pemilihan platform ini juga menurut Perry masih jadi masalah banyak bank sentral di dunia yang ingin menerbitkan mata uang digital. Dia mengatakan pihaknya masih berdiskusi dengan 7 bank sentral dari berbagai negara untuk masalah yang satu ini.
"Ini seluruh dunia juga sedang coba-coba. Belum ada sepakat mana teknologi yang pas. Ini kami koordinasi dengan 7 bank sentral," pungkas Perry.
Sebagai informasi, China menjadi negara pertama yang menerbitkan mata uang yuan digital di awal-awal tahun ini. Proyek ini sudah digarap sejak 2014, dan mulai diuji coba awal tahun kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam catatan detikcom, cara penggunaan Yuan digital pun tidak berbeda dengan metode pembayaran biasanya. Pengguna hanya perlu mengunduh dompet digital untuk menyimpan uang yang nantinya akan ada QR Code untuk dipindai pada setiap terminal pembayaran di toko-toko.
Simak Video "Video: Harga Bitcoin Sentuh Rp 1,8 M, Apa Penyebabnya?"
[Gambas:Video 20detik]
(hal/zlf)